Sukses

Puan Maharani Jadi Panelis Pertemuan Ketua Parlemen Perempuan di Wina

Ketua DPR RI Puan Maharani terbang ke Wina, Austria, untuk menjadi salah satu panelis dalam 13th Summit of Women Speakers of Parliament.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Puan Maharani terbang ke Wina, Austria, untuk menjadi salah satu panelis dalam 13th Summit of Women Speakers of Parliament.

Bersama 4 ketua parlemen negara lain, Puan memimpin jalannya forum yang bertema Women at The Centre: From Confronting The Pandemic to Preserving Achievement in Gender responsive Recovery.

Dalam forum tersebut, Puan menyatakan dukungan terhadap akses dan peran perempuan yang lebih besar dalam penanganan pandemi Covid-19. Dia menyampaikan, peringkat vaksinasi Indonesia yang berada di ranking ke-7 dunia, juga tidak terlepas dari peran perempuan yang menjadi tenaga kesehatan dan vaksinator.

“Kami mendorong terus pemerataan vaksin secara cepat kepada seluruh rakyat. Di Indonesia tingkat vaksin pertama dan kedua telah mencapai 100 juta (penyuntikan),” kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (7/9/2021).

Pada sesi Women on The Pandemic: A Tribute to Every Day Heroes, para peserta menyampaikan pandangan pro dan kontra terkait tema apakah perempuan yang bekerja di garda terdepan selama pandemi Covid-19 lebih efektif dalam memberikan perawatan dan pelayanan dibandingkan laki-laki di bidang yang sama.

Pada isu ini, Puan menyatakan kontra. Sebab, menurut dia, kesetaraan gender dapat dicapai dengan partisipasi dan dukungan seluruh elemen masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki.

“Kita tidak perlu mengontradiksi peran salah satunya, perempuan atau laki-laki. Asumsi bahwa perempuan lebih baik dari laki-laki di garis terdepan akan dipersepsikan laki-laki kurang kompeten,” kata Puan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akses yang Sama

Menurut Puan, yang dibutuhkan saat ini adalah akses yang sama antara perempuan dan laki dalam menangani pandemi Covid-19, dan semua harus diberi kesempatan berdasar merit atau kemampuannya.

“Kita perlu kebersamaan, solidaritas dan kolaborasi dalam penanganan pandemi, karena skala pandemi yang besar,” ujar Puan.

“Kita tidak perlu kompetisi antara laki dan perempuan untuk berperan di masyarakat,” kata Ketua DPR Perempuan Pertama di Indonesia ini.

Puan mengakui, perempuan telah memberi kontribusi besar dalam mengatasi pandemi. Tidak hanya di Indonesia, perempuan mewakili hampir 70 persen garda terdepan layanan kesehatan di dunia, dan sebagian besar bekerja sebagai perawat.

“Tanpa keterlibatan perempuan, respons kita terhadap pandemi akan lebih lambat,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.