Sukses

BNPB Beberkan Langkah Penanganan Usai Banjir Bandang Parah Menerjang Sumbar

Sejumlah langkah akan dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) usai banjir bandang parah menerjang Sumbar.

 

Liputan6.com, Kabupaten Agam - Sejumlah langkah akan dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) usai banjir bandang parah menerjang sejumlah kawasan di Sumbar pada Sabtu (11/5/2024) silam. Kepala BNPB Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto mengatakan, langkah-langkah urgen yang perlu dilakukan adalah perbaikan fasum dan rumah warga.

"Langkah yang dilakukan di antaranya perbaikan fasilitas umum, perbaikan rumah masyarakat yang terdampak bencana dan lainnya," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat meninjau lokasi bencana di Kabupaten Agam, Selasa (14/5/2024).

Berdasarkan laporan Gubernur Sumbar kepada Kepala BNPB, perbaikan jembatan di beberapa titik termasuk ruas-ruas jalan nasional yang amblas dan tidak bisa dilalui menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat.

Kemudian, yang tidak kalah penting ialah BNPB bersama instansi lainnya akan memastikan pemulihan dan penanganan terhadap para penyintas. Termasuk pula menyiapkan berbagai kebutuhan dasarnya.

Pada kesempatan itu, Letjen TNI Suharyanto menyebutkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir badang lahar dingin Gunung Marapi mencapai 50 orang.

"Per hari ini tercatat 50 orang yang meninggal dunia dan tersebar di sejumlah daerah," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kota Padang Abdul Malik menyebutkan hingga Senin malam pukul 20.00 WIB korban jiwa akibat banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi dan longsor di Sitinjau Lauik berjumlah 50 orang.

Rinciannya 20 korban di Kabupaten Agam, 16 dari Kabupaten Tanah Datar, tujuh warga di Kabupaten Padang Pariaman, dan masing-masing dua korban ditemukan di Kota Padang Panjang. Dari 50 korban meninggal dunia tersebut 47 korban berhasil teridentifikasi sementara tiga masih dalam proses identifikasi pihak berwenang, sebut dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.