Sukses

Ma'ruf Amin Dorong Kesejahteraan Petani Sawit Ditingkatkan

Ma'ruf Amin menilai, Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia menguasai 55 persen pasar ekspor global.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia menguasai 55 persen pasar ekspor global.

Karenanya, melalui tangan petani, industri dan perkebunan kelapa sawit memegang perang strategis dalam membangun perekonomian.

Hal ini disampaikannya dalam acara Panen Perdana Kelapa Sawit di Riau, melalui siaran daring dari Kediaman Resmi Wapres di Jakarta, Kamis (2/9/2021).

"Petani swadaya merupakan aktor utama sektor perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu, Pemerintah memandang penting untuk memberikan perhatian khusus kepada perkebunan rakyat untuk lebih meningkatkan kesejahteraan," kata Ma'ruf.

Dia mencatat, ada tiga klaster yang perlu dikelola dengan baik dalam rangka peningkatan nilai tambah dan perbaikan kesejahteraan petani. Ketiga klaster tersebut adalah, penguatan sektor hulu, penguatan industri hilir, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Penguatan sektor hulu dilakukan melalui pembibitan dan pengelolaan selama masa tanam; peningkatan produktivitas tanaman sawit rakyat; serta tanaman sela dan integrasi dengan ternak atau disebut sebagai pertanian terintegrasi, misalnya integrasi sawit dengan sapi," jelas Ma'ruf.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sektor Hilir

Terkait sektor hilir, Ma'ruf menjelaskan, perkebunan rakyat harus meningkatkan pendapatan dan peluang pengembangan usaha yang lebih luas dengan sejumlah cara, mulai dari modal dan pengolahan produk.

"Penguatan industri hilir dapat dilakukan melalui benerapa cara, seperti penguatan permodalan; pengembangan dan pengelolaan produksi sawit pasca panen; hilirisasi atau pengembangan dan pengolahan produk turunan dengan nilai tambah tinggi; pengembangan pemasaran dan penguatan pasar sawit; serta tetap menjaga harga CPO," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.