Sukses

Ketua Tim Peneliti: Kemampuan Vaksin Merah Putih Menetralisasi Varian Delta Masih Baik

Ketua tim peneliti mengatakan, Indonesia sebenarnya bukan hanya ada varian Delta tapi juga Epsilon, dan Beta.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Fedik Abdul Rantam mengatakan vaksin Merah Putih memiliki kemampuan netralisasi terhadap varian Delta atau B16172 asal India.

"Melalui uji yang dikenal dengan Western Blotting, di sini menunjukkan bahwa kemampuan netralisasi (vaksin Merah Putih terhadap varian Delta) masih baik," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Badan POM RI, Rabu (18/8/2021).

Fedik menjelaskan, timnya telah melakukan uji vaksin Merah Putih terhadap varian Delta. Pengujian ini dilakukan karena varian Delta paling mendominasi dan telah menyerang 21 provinsi di Indonesia.

"Indonesia ini sebenarnya bukan hanya ada varian Delta tapi Epsilon, Beta. Ini menunjukkan bahwa varian di Indonesia banyak. Tentunya akhir-akhir ini Delta yang mendominasi tapi kita juga tetap memonitor calon vaksin kita itu apakah mengenali antibodinya terhadap varian ini," jelasnya.

Sebagai informasi, pengembangan vaksin Merah Putih saat ini berada pada tahap penyelesaian uji praklinik tahap kedua, yakni diujikan kepada hewan makaka. Uji praklinik tahap satu vaksin Merah Putih telah dilakukan kepada hewan transgenik.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Pemberian sertifikat ini setelah BPOM melakukan pengawalan secara bertahap pengembangan vaksin Merah Putih.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengawalan dari Semua Sisi

Pengawalan dimulai dari design fasilitas, inspeksi, gap assesment, asistensi, konsultasi, hingga perbaikan pengembangan vaksin Merah Putih.

"Itu tahapan-tahapan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan CPOB. Jadi ini bukan sesuatu yang mudah," kata Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Badan POM RI, Rabu (18/8).

Penny menyebut, pemberian CPOB ke PT Biotis ini khusus untuk fill and finish vaksin Merah Putih. BPOM berjanji akan terus mendampingi PT Biotis dalam mengembangkan vaksin Merah Putih.

"Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi untuk segala kerja sama yang sudah ditunjukkan dan komitmen yang ditunjukkan oleh PT Biotis sehingga kita mencapai pada titik ini dengan pemberian CPOB untuk fill and finish. Tentunya ke depan kami siap mendampingi," ujarnya.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.