Sukses

IDAI: 50 Persen Anak yang Meninggal Akibat Covid Adalah Balita

Ia juga meminta agar IDAI diberi kepercayaan dan didengar pendapatnya oleh pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan menyatakan bahaya virus Covid-19 tidak hanya menyerang orang dewasa melainkan juga anak-anak bahkan bayi.

Aman menyebut 50 persen anak yang meninggal akibat Covid-19 adalah balita dan sebanyak 30 persennya adalah bayi yang lahir saat pandemi.

"Kita lihat yang meninggal 50 persen balita, menangis kita. Balita 50 persen yang sebagian lahir pada saat pandemi karena sekitar 30 persen itu bayi yang meninggal. Ini anak siapa? anak Indonesia. Anak cucu kita, kita hidup buat apa kalau bukan untuk anak cucu," katanya dalam rapat bersama Komisi IX DPR secara daring, Senin (5/7/2021).

Aman meminta pemerintah memperbanyak testing kepada anak-anak. Ia juga meminta agar IDAI diberi kepercayaan dan didengar pendapatnya.

"Ketika (anak) telah terdeteksi Covid, ini kami tidak sempat menolong, tolonglah beri Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk bisa menolong mereka, dengan testing diperbanyak, satu kasus 30 kali tracingnya, kasih kami kesempatan," ujarnya.

"Dari awal pandemi kami sudah mengatakan itu, kenapa sih tidak pernah percaya sama IDAI? dan tidak pernah mengatakan bahwa anak ini bisa sakit dan meninggal, sampai kejadian sampai kayak sekarang, kapan bisa percaya sama kami," tambahnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anak Bisa Kena Covid-19

Aman kembali mengingatkan bahwa anak juga memiliki potensi yang sama dengan orang dewasa untuk terinfeksi Covid. Ia mengaku geram apabila ada pihak menyebar hoaks bahwa anak tidak terinfeksi corona.

"Jadi jangan pernah ada yang ngomong bahwa anak itu tidak pernah terinfeksi Covid dan anak itu ringan, kita sudah lihat 15 persen bisa (gejala) berat dan kita sudah lihat bisa meninggal," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.