Sukses

4 Pernyataan Luhut Soal Harga Obat hingga Pasokan Oksigen Saat Pandemi Covid-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pasokan oksigen untuk industri dialihkan untuk memenuhi kebutuhan medis.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta pasokan oksigen industri dialihkan untuk memenuhi kebutuhan medis.

Hal tersebut lantaran saat ini permintaan oksigen untuk keperluan medis melonjak seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19.

"Oleh karena itu, kita perlu memanfaatkan sektor oksigen untuk industri," kata Luhut soal oksigen di Jakarta, seperti dilansir Antara, Minggu, 4 Juli 2021.

Selain itu, Luhut juga menyebut jika kasus positif Covid-19 masih akan naik setidaknya dalam 2 pekan ke depan.

Langkah PPKM darurat diharapkan bisa menekan laju kenaikan bahkan menurunkan jumlah penyebaran Covid-19.

"Dalam masa 2 minggu ke depan kasus konfirmasi positif kemungkinan masih akan naik, diharapkan melalui PPKM ini dapat menahan laju kasus konfirmasi dan berangsung-angsur turun," kata Luhut.

Berikut 4 pernyataan terkini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal kasus Covid-19 dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Tindak Tegas Pelaku yang Menaikkan Harga Obat saat Pandemi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meminta Kabareskrim Polri untuk menindak pemain harga obat dalam masa pandemi Covid-19. Ia tidak ingin tingginya harga obat memperparah penanganan Covid-19.

"Saya kira Jenderal Agus Andrianto (Kabareskrim Polri) orang yang tegas. Saya masih melihat ada upaya menaik-naikkan harga (obat). Jangan coba-coba untuk itu. Kalau mau coba-coba silakan. Tapi Anda akan menyesal," ujar Luhut dalam konperensi pers, Sabtu 3 Juli 2021, sebagaimana dikutip dari Antara.

Saat ini Indonesia tengah dalam krisis pandemi Covid-19. Angka kasus positif dan kematian masih terus menanjak.

Pada Jumat 2 Juli 2021, angka kasus positif menyentuh 25.830 dengan jumlah kematian 539 kasus. Luhut tidak ingin tingginya harga obat memperparah penanganan Covid-19.

"Kita tak boleh (ada) masalah obat, masalah oksigen, masalah kesehatan, buat hoaks. Kami akan tindak dengan jelas karena ini masalah kemanusiaan," tegas Luhut.

Selanjutnya ia meminta Polri menindak tegas, tak pandang bulu bila ada pelaku yang menaikkan harga obat.

"Saya tidak ada urusan siapa dia. Enggak ada urusan backing-backing. Pokoknya sampai sampai akar-akarnya kita cabut aja. Kita betul-betul tidak boleh main-main. Jadi kita back up Kemenkes. Karena ini menyangkut masalah kemanusiaan," terang Luhut.

 

3 dari 6 halaman

2 Minggu ke Depan Kasus Covid-19 Masih Naik, PPKM Darurat Jadi Penahan

Luhut kemudian menyebut jika kasus positif Covid-19 masih akan naik setidaknya dalam 2 pekan ke depan.

Langkah PPKM darurat diharapkan bisa menekan laju kenaikan bahkan menurunkan jumlah penyebaran Covid-19.

"Dalam masa 2 minggu ke depan kasus konfirmasi positif kemungkinan masih akan naik, diharapkan melalui PPKM ini dapat menahan laju kasus konfirmasi dan berangsung-angsur turun," ujar dia saat mengunjungi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta untuk melihat sentra vaksinasi, Minggu, 4 Juli 2021.

Menko Luhut mengingatkan selama PPKM Darurat masyarakat harus lebih ketat menjaga protokol kesehatan dan mengurangi mobilisasi.

 

4 dari 6 halaman

Percepat Vaksinasi Covid-19

Luhut yang menyempatkan diri mengunjungi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta untuk melihat sentra vaksinasi Covid-19 itu menegaskan, saat ini setidaknya masyarakat dapat dosis pertama.

"Hari ini, kami melihat alur vaksinasi yang berada di Bandara. Setiap terminal di Bandara Soetta telah menyediakan sentra vaksinasi, termasuk juga pelabuhan seperti Ketapang dan Merak, sehingga seluruh masyarakat yang akan berpergian telah menjalankan vaksin minimal 1 dosis pertama," ungkap dia.

Sentra Vaksinasi Terminal 3 Bandara Soetta berada di lantai 1 tempat kedatangan di Lobi Timur. Setiap penumpang yang telah memiliki tiket berpergian menggunakan pesawat, dapat langung mendaftar untuk melakukan vaksinasi.

Sentra ini dibuat untuk mendukung kebijakan serta target PPKM Darurat yaitu mempercepat vaksinasi sampai 70 persen pada bulan Agustus 2021.

"Dengan kita vaksin sebanyak mungkin, ini akan menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi kenaikan kasus saat ini," papar Menko Luhut.

 

5 dari 6 halaman

Pasokan Oksigen Industri Dialihkan untuk Medis

Luhut kemudian meminta pasokan oksigen untuk industri dialihkan untuk memenuhi kebutuhan medis. Permintaan oksigen untuk keperluan medis, belakangan melonjak seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19.

Luhut mengatakan, selama masa pandemi ini, terjadi lonjakan kebutuhan oksigen pada sektor medis, dengan kebutuhan setiap harinya mencapai 800 ton per hari.

"Oleh karena itu, kita perlu memanfaatkan sektor oksigen untuk industri," kata Luhut soal oksigen di Jakarta, seperti dilansir Antara.

Pemerintah mencatat, saat ini, terdapat cadangan produksi oksigen sebesar 225 ribu ton per tahun yang dapat dimanfaatkan.

Apabila jumlah ini dinilai kurang, pasokan oksigen untuk industri dapat dialihkan untuk kebutuhan medis.

Peraturan penggunaan produk dalam negeri juga menjadi perhatian Luhut.

"Setiap kementerian dan lembaga wajib menggunakan PDN (Produk Dalam Negeri) dan impor dapat dilakukan jika barang tersebut masih belum diproduksi di dalam negeri dan volumenya tidak mampu memenuhi kebutuhan," tegas Luhut.

Menurut dia, kebijakan tersebut dilakukan untuk menjadi stimulus perputaran ekonomi serta penyerapan tenaga kerja dalam negeri.

6 dari 6 halaman

Harga Eceran Tertinggi Obat dalam Masa Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.