Polisi Periksa 18 Saksi Kasus Suap Bupati Nganjuk

Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono. (Dok Humas Polri)

Liputan6.com, Jakarta Polri telah memeriksa sebanyak 18 saksi terkait kasus suap pengisian jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang melibatkan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat (NRH).

"Dari penangkapan itu bahwa kita memeriksa beberapa saksi berkaitan dengan hal tersebut, ada 18 orang saksi yang sudah kita lakukan pemeriksaan," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/5/2021).

Polisi sendiri bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Nganjuk. Uang sebesar Rp 647.900.000 juta pun disita dari brankas yang ada di kediaman Novi.

"Koordinasi yang kita lakukan penyidik Tipikor Bareskrim Polri dan penyidik KPK ini ya empat kali, empat kali kita koordinasi jadi untuk menganalisa yang berkaitan dengan dengan sasaran ya daripada kegiatan Bupati Nganjuk ini," kata Argo.

Bareskrim Polri menjerat Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat (NRH) sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengisian jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Selain Novi, Bareskrim juga menjerat Camat Pace Dupriono (DR), Camat Tanjungnaom dan Plt Camat Sukomoro Edie Srijato (ES), Camat Berbek Haryanto (HY), Camat Loceret Bambang Subagio (BS), mantan Camat Sukomoro Tri Basuki Widodo (TBW), dan ajudan Bupati Nganjuk M Izza Muhtadin.

"Selanjutnya Penyidik Dit Tipidkor Bareskrim Polri telah melanjutkan proses penyelidikan tersebut ke tahap penyidikan," ujar Dir Tidpikor Bareskrim Polri Brigjen Djoko Poerwanto dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 10 Mei 2021.

Penetapan tersangka dilakukan usai mereka ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) Bareskrim bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Djoko pun membeberkan modus operandi yang dilakukan para tersangka dalam kasus ini.

"Modus operandi, para camat memberikan sejumlah uang kepada Bupati Nganjuk melalui ajudan bupati terkait mutasi dan promosi jabatan mereka dan pengisian jabatan tingkat kecamatan di jajaran Kabupaten Nganjuk," ujar Djoko.

"Selanjutnya ajudan Bupati Nganjuk menyerahkan uang tersebut kepada Bupati Nganjuk," Djoko menambahkan.

Saksikan Videp Pilihan Berikut Ini:

KPK hingga saat ini sudah menyegel empat ruang di beberapa dinas di Kabupaten Nganjuk diantaranya Ruang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Hariyanto, Ruang Kabid Diknas Dikpora Suroto dan Ruang Kepala

2 dari 2 halaman

Amankan Bersama Para Camat

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat ditangkap KPK dalam operasi Tangkap Tangan (OTT). (https://www.nganjukkab.go.id)

Djoko menyebut, tim gabungan KPK dan Bareskrim Polri mengamankan Bupati Nganjuk Novi dan para camat serta ajudan Bupati pada hari Minggu, 9 Mei 2021 sekira pukul 19.00 WIB.

"Penangkapan pada hari Minggu sekira pukul 19.00, oleh tim gabungan Dit Tipidkor Bareskrim Polri dan KPK," kata dia.

Ancaman hukuman pidana bagi para tersangka antara lain:

1. Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b dengan pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama lima tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50 juta dan paling banyak Rp 250 juta.

2. Pasal 11 dengan ancaman pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama lima tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50 juta dan paling banyak Rp 250 juta.

3. Pasal 12 B dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar.

Nanda Perdana Putra
Author
Luqman Rimadi
Editor

Polisi Periksa 18 Saksi Kasus Suap Bupati Nganjuk

Saksikan Videp Pilihan Berikut Ini:

Amankan Bersama Para Camat

OTT Bupati Nganjuk

Bupati Nganjuk

Kebakaran di Mampang Prapatan Diduga Karena Aktivitas Pemotongan Kayu

KPK Dalami Kasus Investasi Fiktif Taspen, Periksa Eks Kadiv Pasar Modal dan Uang

Kebakaran Ruko Mampang, 7 Orang Tewas karena Terjebak di Dalam Bangunan

Pasutri Meninggal Dunia Usai Terseret Lahar Dingin Semeru

ProGib Nusantara: Kami Tegak Lurus dengan Pak Prabowo, Tidak Gelar Aksi Massa di Depan MK

Raja Juli: Di Era Jokowi Sertifikasi Tanah Wakaf Mencapai 21.462 Bidang Pertahun

Anggota Timnas Anies-Cak Imin Ikut Demo dekat MK, Minta Hakim Jalankan Tugas Secara Adil

Polisi Sudah 3 Kali Perpanjang Masa Penahanan Siskaeee, Saat Ini Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Polisi Klaim Akan Tuntaskan Kasus Firli Bahuri

Kronologi Kebakaran Ruko Mampang yang Tewaskan 7 Orang, Berawal dari Percikan Api

Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?

Ultrajaya Buka Lowongan Kerja untuk 2 Posisi, Yuk Jangan Ketinggalan Daftar!

Imbas Demo Pro-Palestina Protes Kontrak dengan Israel, 28 Pegawai Google Dipecat

Demi Jaga Kelestarian Toko Rilisan Fisik, Record Store Day Indonesia Kembali ke Format Awal

Ramai Konten ASMR di Medsos, Ternyata Ada Manfaat Mendengarkannya

Realitas Pasar Kerja di Kota Bandung: Gelar Tinggi, Persaingan Lebih Sengit

Wanita 24 Tahun Buat Peta Toilet Singapura dengan Bidet di Google, Kini Sudah Ada 270 Lokasi

Tak Ada Ganjil Genap Jakarta di Akhir Pekan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, Jangan Lupa!

Berlian Unik Bisa Dibuat dari Bunga, Ini Temuan Ilmuwan Pertama di Dunia

Densus 88 Kembali Tangkap 1 Orang Anggota Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah di Sulteng

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada 23 April 2024

Top 3 Islami: Belum Aqiqah tapi Mau Qurban Kata Buya Yahya, Kentut setelah Salam Pertama Penjelasan Gus Baha

Cuaca Hari Ini Sabtu 20 April 2024: Mayoritas Jabodetabek Hujan Siang Nanti

Pecinta Vespa dari 55 Negara Siap Berkumpul di Pontedera