Sukses

Kakorlantas Polri Perkirakan Ada 17,5 Juta Orang Tetap Nekat Mudik Lebaran

Istiono menyinggung gelombang Covid yang terjadi di negara lain yakni India. Dengan adanya gelombang itu, ia tak ingin hal itu tak terjadi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono memperkirakan, ada sekitar 17,5 juta orang yang akan nekat untuk melakukan mudik lebaran. Padahal, mulai 6-17 Mei 2021 akan diberlakukan larangan mudik. 

"Jika tidak dilarang mudik akan ada perjalanan mudik 81 juta orang. Setelah diumumkan larangan, ada 17,5 juta yang akan melaksanakan mudik," kata Istiono di Polda Metro Jaya, Rabu (5/5/2021). 

Meski begitu, dia meminta kepada masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik lebaran. Hal ini agar tidak terjadi peningkatan kasus Covid. Karena, mengaca pada tahun sebelumnya terjadi kenaikan kasus pada saat libur panjang maupun pasca lebaran tahun 2020 lalu.

Selain itu, ia sempat menyinggung gelombang Covid yang terjadi di negara lain yakni India. Dengan adanya gelombang itu, ia tak ingin hal itu tak terjadi di Indonesia. 

"Kasus Covid-19 harus kita waspadai, berkaca gelombang penyebaran di luar negeri, contoh di India ada 400 ribu kasus angka kematian, 3.500 dalam sehari. Ini disebabkan karena kelengahan masyarakat terhadap prokes," ungkapnya.

"Menyikap hal tersebut, Indonesia tidak boleh lengah terlebih adahya varian baru b117 asal Inggris, b1617 India dan b1351 asal Afrika Selatan," sambungnya. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lakukan Pengawasan Ketat

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat terhadap para pelaku perjalanan luar negeri.

"Untuk mengatasinya, Polri bersama satgas di bandara dan pelabuhan Internasional melakukan pengawasan pelaku perjalanan Internasional," tegasnya.

"Saya minta ke petugas di lapangan untuk mengawasi secara ketat, pastikan pelaksanaan karantina sesuai dengan manifest yang masuk ke Indonesia," tutupnya. 

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.