Sukses

Tentara dan Polisi di Bogor Doa Bersama untuk Awak KRI Nanggala-402

Tentara dan polisi di Bogor menggelar doa bersama untuk keselamatan awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali pada Rabu 21 April 2021.

Liputan6.com, Bogor - Tentara dan polisi di Bogor menggelar doa bersama untuk keselamatan awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali pada Rabu 21 April 2021. Kapal selam perang itu belum ditemukan keberadaannya.

Doa bersama untuk KRI Nanggala-402 tersebut dilaksanakan di Masjid Dzikrullah di Markas Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Bogor, dipimpin Kepala Satuan Binmas Polresta Bogor Kota, Komisaris Komarudin, dan dihadiri puluhan tentara dan polisi.

Hadir pada kegiatan tersebut antara lain, Komandan Korem 061/Suryakancana, Brigadir Jenderal TNI Ahcmad Fauzi, Komandan Kodim 0606/Kota Bogor, Kolonel Infantri Roby Bulan, Kepala Polresta Bogor Kota, Komisaris Besar Polisi Susatyo P Condro, Komandan Detasemen Polisi Militer III/1 Bogor, Letnan Kolonel CPM Sutrisno, dan perwakilan dari Pangkalan Udara TNI AU Atang Sendjaja di Bogor.

Kepala Polresta Bogor Kota, Komisaris Besar Susatyo P Condro menyatakan, kegiatan doa bersama gabungan ini untuk memohon kepada Allah SWT agar awal kapal perang yang hilang itu diberikan keselamatan, serta tim SAR gabungan yang melakukan pencarian diberikan kemudahan.

"Kami semua jajaran TNI dan Polri di Bogor turut prihatin atas musibah hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402. Kami bersama-sama mendoakan agar awal kapal selam yang hilang itu bisa ditemukan dan diselamatkan dalam kondisi sehat," kata Condro, seperti dilansir Antara, Sabtu (24/4/2021).

Menurut dia, doa bersama juga ditujukan kepada tim gabungan yang sedang melakukan pencarian agar diberikan kekuatan dan kemudahan. "Di lokasi hilangnya kapal selam, sudah banyak tim yang melakukan pencarian," ujar Condro.

"Musibah ini semakin mendekatkan kita semua, personil TNI dan Polri, untuk bersama-sama saling berempati dan membangun kekuatan untuk bangsa dan negara," lanjut dia.

Komandan Korem 061/Suryakancana, Brigadir Jenderal TNI Ahcmad Fauzi menyatakan, simpati dan empati atas kejadian hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di laut Bali, pada Rabu 21 April 2021.

Dia menuturkan, tentara dan polisi di Bogor, pada Sabtu ini melaksanakan doa bersama memohon pertolongan kepada Allah SWT, agar semua awak KRI Nanggala-402 diberikan keselamatan dan dalam kondisi sehat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tenggelam

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengumumkan kapal selam KRI Nanggala 402 tenggelam atau subsunk setelah ditemukan beberapa serpihan.

"Dengan adanya bukti otentik diyakini milik KRI Nanggala 402, sehingga saat ini kita isyaratkan dari submiss menuju fase subsunk. Kita tingkatkan menuju subsunk," kata Yudo, Sabtu (24/4/2021).

Yudo yang bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto itu mulai memperlihatkan serpihan yang ditemukan pihaknya.

Adapun barang-barang yang dimaksud di antaranya pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas teleskop kapal selam, alas yang biasa dipakai ABK untuk beribadah dan spon.

Setelah mendengar dari keterangan mantan anak buah kapal (ABK) Kapal Selam KRI Nanggala 402 dan beberapa komunitas kapal selam, dipastikan barang-barang tersebut milik kapal yang dijuluki monster laut tersebut.

"Dari kesaksian para ahli dalam hal ini adalah mantan-mantan ABK KRI Nanggala 402 dan komunitas kapal selam diyakini bahwa ini adalah barang barang milik KRI Nanggala 402," jelas Yudo.

3 dari 3 halaman

Bukti Otentik

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pihak TNI AL telah menemukan bukti-bukti otentik tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali.

"TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," kata Hadi saat konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Dia pun menuturkan, seluruh tim sudah bekerja keras melakukan pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang sudah menghilang tiga hari ini.

Terlebih, hari ini merupakan batas akhir ketersediaan oksigen di kapal selam KRI Nanggala 402.

"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam," jelas Hadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.