Sukses

Pelapor Duga Jozeph Paul Zhang, Pria Mengaku Nabi ke-26 Ada di Jerman

Husin berharap, agar aparat kepolisian dapat melakukan penangkapan terhadap Joseph meskipun berada di luar negeri yakni Jerman.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria bernama Husin Shahab melaporkan Jozeph Paul Zhang ke Bareskrim Polri. Ia melaporkan Jozeph lantaran diduga telah melakukan penistaan agama serta Nabi Muhammad SAW dengan nomor laporan teregister LP/B/0253/IV/2021/BARESKRIM tertanggal 17 April 2021.

"Kemarin ya sebelum Dzuhur bikin laporannya, sekitaran jam 10-11. Dugaan terkait penyebaran ujaran kebencian atas nama SARA dan penistaan agama. Tapi kita memang lebih fokus psda penistaan agama Pasal 156 A KUHAP," kata Husin saat dihubungi, Minggu, 18 April 2021.

"Jadi sebetulnya saya melaporkan itu melihat video itu viral di tengah bulan Ramadan. Jadi daripada kita emosi, batal puasa, mendingan laporin ajalah biar bisa segera diproses hukumnya, biar polisi lah yang bergerak gitu," sambungnya.

Selain itu, Husin menduga jika terlapor berada di luar negeri yakni Jerman. Informasi ini ia dapatkan berdasarkan dari sejumlah netizen.

"Iya saya denger informasi dari beberapa netizen bilang bahwa Jozeph ini ada di Jerman dan kemudian dari Pak Kapolri sendiri udah investigasi di Imigrasi mengecek langsung bahwa orang ini ada bepergian ke luar negeri," ujarnya.

"Saya enggak tahu, tapi kok bisa lari ke Jerman. Menurut informasi Kapolri bahwa orang ini di luar negeri tidak di Indonesia," sambungnya.

Husin berharap, agar aparat kepolisian dapat melakukan penangkapan terhadap Joseph meskipun berada di luar negeri yakni Jerman.

"Supaya manusia seperti ini nih yang ada di luar negeri, model-model ini tidak sembarangan menyebarkan ujaran kebencian, sentimen agama, termasuk berita bohong yang dengan teknologi ini, itu mudah menyebarkan berita bohong ujaran kebencian yang bisa memicu konflik di negara kita dan dibiarkan liar di luar negeri," ungkapnya.

"Mau dia di Jerman, di Amerika, saya ingin integritas polisi itu ada di sini dan bisa menangkap mereka. Mau itu bekerja sama dengan Interpol, saya enggak begitu paham proses penyelidikannya. Tapi saya ingin betul-betul, Pak Kapolri bisa menunjukkan taringnya,bahwa polisi punya integritas luar biasa," tambahnya.

Dia pun khawatir, jika tidak dilakukan penangkapan terhadap Joseph. Maka akan ada Joseph yang lain yang diduga akan melakukan hal serupa.

"Kalau ini enggak ditangkep, saya yakin akan ada Jozeph Paul Zhang yang lain-lainnya yang akan meniru untuk menyebarkan ujaran kebencian sara dan berita bohong," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bareskrim Lengkapi Dokumen Penyidikan

Sementara itu, penyidik Bareskrim Polri sedang mendalami video Jozeph Paul Zhang dan melengkapi dokumen penyidikannya.

"Sedang didalami, lengkapi dokumen penyidikannya," kata Kabareskrim Mabes Polri Komjen Agus Andrianto di Jakarta.

Berdasarkan data perlintasan Imigrasi, Jozeph Paul Zhang telah meninggalkan Indonesia sejak Januari 2018. Penyidik Bareskrim Polri sejak awal telah menduga Jozeph Paul Zhang tidak berada di Indonesia.

Namun, lanjut Agus, hal itu tidak menghalangi pihaknya untuk melakukan penyelidikan terkait dengan dugaan penistaan agama tersebut.

"Kami berkoordinasi dengan Imigrasi dengan baik. Data yang bersangkutan (Jozeph Paul Zhang, red.) meninggalkan Indonesia sejak Januari 2018 dan tercatat belum kembali," kata Agus.

Menurut Agus, Jozeph Paul Zhang mengetahui banyak warga Indonesia yang gampang marah sehingga membuat konten video yang memancing emosi masyarakat.

"Dia tahu akhir-akhir ini banyak warga Indonesia gampang sekali marah. Ngomong-lah seperti di video yang viral. Semoga hari kemarin enggak banyak yang batal puasanya," kata Agus.

Terkait dengan video tersebut, Agus memastikan kepolisian akan turun tangan menjalankan tugas pokok kepolisian.

Agus juga mengimbau agar masyarakat yang tengah menjalani ibadah puasa tidak terprovokasi dan mendoakan kebaikan-kebaikan untuk bangsa Indonesia, kemudian meyakini bahwa setiap perbuatan tercela akan mendapat ganjaran dari Allah Swt.

"Hakikatnya puasa salah satunya menahan diri dari segala sesuatu, cara manusia merespons atas sesuatu yang terjadi menunjukkan kualitas diri tiap insan," kata Agus.

Video pria bernama Jozeph Paul Zhang mengaku nabi ke-26 beredar luas di media sosial dan viral.

Jozeph mengaku sebagai nabi ke-26 yang disampaikan dalam forum diskusi via zoom yang juga ditayangkan di saluran YouTube pribadinya. Pria tersebut membuka forum diskusi zoom bertajuk "Puasa Lalim Islam".

Ia juga menantang siapa saja yang berani melaporkan dirinya ke kepolisian terkait dengan penistaan agama dengan mengaku sebagai nabi ke-26.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.