Sukses

Genjot Potensi SDM Unggul, Wapres Ma'ruf Minta Terapan Pendidikan Pendekatan Budaya

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui Sumber Daya Manusia (SDM) unggul adalah kunci untuk memenangkan persaingan global.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui Sumber Daya Manusia (SDM) unggul adalah kunci untuk memenangkan persaingan global. Salah satu tolak ukur penilaiannya, menurut Ma'ruf, adalah angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi (PT).

"Hal ini dibuktikan oleh Korea Selatan dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT) 91%, dan Singapura dengan 62,2%," kata Ma'ruf mencontohkan dua negara yang memiliki kualitas SDM unggul saat berpidato dalam acara wisuda Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, seperti dikutip dari siaran persnya, Kamis (4/3/2021).

Sementara Indonesia, lanjut Ma'ruf, kualitas SDM di beberapa wilayahnya belum merata. Dia mengakui, hal tersebut masih menjadi tantangan, salah satunya Nusa Tenggara Barat (NTB).

"APK PT saat ini rata-rata baru mencapai 18%. Untuk itu, pengelola perguruan tinggi dan Pemerintah Provinsi NTB perlu mengembangkan perguruan tinggi sesuai potensi," saran Ma'ruf.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Vokasional

Ma'ruf menyarangkan, meningkatkan APK PT di NTB dapat ditempuh dalam pelbagai cara, salah satunya dengan melihat sumber daya manusianya. Kedua, melihat karakteristik lokal, kemudian kebutuhan daerahnya, dan terakhir soal penguasaan teknologi dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

“Oleh karena itu, Perguruan Tinggi di NTB perlu menyelenggarakan program pendidikan yang lebih bersifat aplikatif (terapan), vokasional serta mengajarkan entrepreneurship (kewirausahaan), agar lulusannya mampu mengelola dan mengembangkan potensi alam dan pembangunan berbasis kebudayaan setempat,” Ma'ruf menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.