Sukses

Tim SAR Sriwijaya Air SJ 182 Fokus Cari Korban di Titik Banyak Serpihan Pesawat

Hari ke-9 evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tim SAR gabungan bakal memfokuskan pencarian di titik dasar laut yang banyak terdapat serpihan pesawat.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ke-9 evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tim SAR gabungan bakal memfokuskan pencarian di titik dasar laut yang banyak terdapat serpihan pesawat. Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Rasman MS berharap, dengan memfokuskan pada pencarian di titik itu, bagian tubuh korban akan ditemukan.

"Ya tentu lebih difokuskan kepada titik-titik di mana di situ banyak serpihan-serpihan. Karena kalau serpihan di situ otomatis juga kalau nanti masih ada bagian tubuh tidak jauh dari situ," ucap Rasman soal pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182 di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021).

Sementara untuk di atas permukaan, Rasman menuturkan, tim SAR gabungan bakal memperluas area pencarian. Bukan hanya terbatas di empat titik yang sebelumnya telah ditentukan.

Pencarian di atas permukaan laut, lanjut dia, bergantung pada sejumlah faktor. Misal arah angin dan kondisi cuaca.

"Sementara untuk di atas permukaan, tetap kita tidak fokus pada empat sektor tapi kita perluas, dengan pelajari dari kondisi cuaca khususnya angin. karena angin ini akan membawa arus dan cenderung kepada dari utara ke selatan berarti lebih kepada pantai, pantai utara dari kepulauan ini," ujar Rasman soal Sriwijaya Air.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap CVR Juga Ditemukan

Rasman menyampaikan jumlah temuan bagian tubuh korban hingga saat ini masih sama seperti kemarin, yakni 298 kantong jenazah.

Dia juga berharap pihaknya bakal bisa menemukan cockpit voice recorder (CVR) pada hari ini.

"Seperti yang saya sampaikan untuk hasil untuk bagian tubuh atau body part tetap masih 298 kantong, kemudian serpihan kecil 54, kemudian potongan besar 51. Kemudian FDR 1 unit. Sementara untuk CVR kita masih mencari jadi hari ini mudah-mudahan kita bisa mendapatkan sehingga bisa melengkapi data yang dibutuhkan KNKT untuk proses penyebab terjadinya kecelakaan tersebut," tukas Rasman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.