Sukses

ICU untuk Pasien Covid-19 di RSUD Depok Penuh

Dirut RSUD Kota Depok, Devi Mayori mengatakan, pihaknya akan menambah lagi satu ruang ICU bagi pasien COVID-19.

Liputan6.com, Depok - ICU untuk penanganan pasien COVID-19 di RSUD Kota Depok penuh seiring meningkatnya jumlah kasus positif. 

Dirut RSUD Kota Depok, Devi Mayori mengatakan, pihaknya akan menambah lagi satu ruang ICU bagi pasien COVID-19.

"Senin depan kami akan menambah satu lagi ICU untuk pasien COVID-19," ujar Devi, Jumat (8/1/2021).

Selain melakukan penambahan ICU, RSUD Kota Depok sedang merekrut SDM untuk menangani pasien COVID-19. Umumnya, pasien yang ditangani memiliki komplikasi penyakit sehingga dibutuhkan alat bantu pernafasan.

"Kita menangani sesuai tata laksanakan COVID-19. Biasanya dengan komplikasi penyakit lain dan COVID-19 bergejala berat," jelasnya. 

Devi mengungkapkan, apabila ICU RSUD Kota Depok telah penuh, pihaknya akan mencari rujukan ICU di rumah sakit lain.

Terkait penanganan pasien ICU, RSUD Depok menerapkan sistem sif. 

"Jadi harus ada tiga perawat sehari. Beda dengan pasien yang biasa saja rawatnya. Kondisi juga harus kita sering tengok," ucap Dirut RSUD Kota Depok ini. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencegah Terjadinya Over Kapasitas

Sebelumnya Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, ketersediaan tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU sudah mencapai 85 persen. Sedangkan untuk ICU sudah mencapai 90,32 persen.

Untuk mencegah terjadi over kapasitas di rumah sakit, Pemerintah Kota Depok berencana menambah tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit.    

"Kami sudah membahas permasalahan terkait keterisian rumah sakit kepada para direktur rumah sakit yang sudah diberi amanah menangani COVID-19. Dan kami meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat untuk memberikan bantuan peralatan sesuai yang dibutuhkan," ujar Idris. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.