Pesan Polri untuk Front Persatuan Islam

FOTO: Suasana Sekitar Markas FPI Pasca Dibubarkan Pemerintah — Pengendara sepeda motor melintas di depan poster Rizieq Shihab di Jalan Petamburan 3, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pemerintah memutuskan untuk menghentikan kegiatan dan membubarkan organisasi massa Front Pembela Islam (FPI). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Argo Yuwono angkat bicara terkait wacana Front Pembela Islam (FPI) yang telah dibubarkan pemerintah, berganti nama dengan Front Persatuan Islam, yang jika disingkat akan sama berbunyi FPI.

Menurut dia, semua orang memiliki hak untuk mendirikan organisasi masyarakat. Dirinya mengingatkan, ada aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia terkait pendirian ormas.

Argo menegaskan, hal itulah yang dijadikan landasan untuk membuat sebuah ormas.

"Silakan aja aturan-aturan itu dijadikan landasan dalam membuat suatu organisasi," kata dia di Mabes Polri, Jumat (1/1/2021).

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan, perubahan nama yang dilakukan FPI tersebut diperbolehkan saja, asal tak melanggar hukum.

"Boleh. Mendirikan apa saja boleh, asal tidak melanggar hukum. Mendirikan Front Penegak Islam boleh, Front Perempuan Islam boleh, Forum Penjaga Ilmu juga boleh," kata Mahfud Md dalam keterangannya, Jumat (1/1/2021).

Menurut dia, pemerintah tidak akan melakukan langkah-langkah khusus terhadap perubahan nama FPI tersebut. "Pemerintah tidak akan melakukan langkah khusus. Wong tiap hari juga berdiri organisasi," jelas Mahfud Md.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pasca pengumuman pebubaran FPI aparat TNI dan Polri mendatangi markas pusat FPI. Mereka menurunkan bendera dan semua atribut FPI. Polisi juga mengamankan beberapa orang anggota FPI.

2 dari 2 halaman

Tak Larang Orang Berserikat

Mahfud Md menuturkan, saat ini ada 440.000 ormas dan perkumpulan di Indonesia. Dirinya menegaskan, keberadaan mereka pun tidak dipermasalahkan pemerintah asal tidak melanggar hukum.

"Saat ini ada, tidak kurang dari 440.000 ormas dan perkumpulan, tidak apa-apa juga," kata dia.

Mahfud Md mencontohkan, banyak organisasi bubar kemudian didiran lagi. Seperti Masyumi kemudian lahir Masyumi Reborn, dan sebagainya.

"Nahdlatul Ulama (NU) pernah pecah dan pernah melahirkan KPP-NU juga tidak ditindak sampai bubar sendiri," kata dia.

Menurutnya, secara hukum alam, yang bagus akan tumbuh, yang tidak bagus akan layu baik yang lama maupun yang baru.

"Jadi secara hukum dan konstitusi, tidak ada yang bisa melarang orang untuk berserikat dan berkumpul, asal tidak melanggar hukum serta mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum," kata Mahfud Md.

Ady Anugrahadi
Author
Putu Merta Surya Putra
Editor

Pesan Polri untuk Front Persatuan Islam

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Larang Orang Berserikat

FPI

Polri

Front Persatuan Islam

Cegah Penyakit PMK, Ratusan Hewan Ternak di Kota Tangerang Divaksinasi Secara Masif

VIDEO: Geram Listrik Sering Padam, Warga Buang Barang Elektronik di Depan Kantor PLN Baturaja

Respons Sudirman Said soal Kabar Renggangnya Parpol Pendukung AMIN di Koalisi Perubahan

7 Fakta Terkait Gunung Ruang Erupsi, Berstatus Awas hingga Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara

Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Perselisihan Pemilu

Tim Hukum 01 Nilai Ada Beda Pendapat Sri Mulyani dan Airlangg Soal Bansos

KPK Periksa Dirut Energy Kita Indonesia Terkait Kasus Korupsi APD Kemenkes

Demokrat: Kami Tak Ingin Tidak Ada Oposisi

Cegah Dampak Geopolitik, Program Makan Siang Gratis Dinilai Perlu Dipercepat

Infografis Amuk Gunung Ruang di Sitaro Sulut

Hal Baik yang Terjadi pada Tubuh Saat Tertawa, Termasuk Lebih Tenang Hadapi Masalah

Khofifah Yakin Putusan MK Takkan Ubah Hasil Pilpres 2024: Sesuai Hasil Hitung, Menangnya Signifikan

Studi: Duduk Sepanjang Hari Bisa Tingkatkan Risiko Kematian, Bahkan Jika Rajin Berolahraga

Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Rendam Rumah Satu Meter Lebih, Warga Diminta Patuhi Arahan Petugas Evakuasi

Anak-Anak Kembali ke Sekolah, Coba 10 Ramuan Bekal Makan Siang Sederhana Ini

Kasus Viral Pemuda Sengaja Buang Sampah ke Sungai Cianjur, Minta Maaf Saja Tidak Cukup

Update Terbaru Bertema Naga Rilis di Free Fire, Hadirkan Kolaborasi dengan JKT48

Harga Kripto Hari Ini Sabtu 20 April 2024: Bitcoin Cs Bertahan di Zona Hijau

Prabowo Bertemu Mantan PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Ikut Ajang Kompetisi Writers Guide Awards, Adaptasi Live Action One Piece Raih Penghargaan

Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Hari Ini Dijual Segini

Byeon Woo Seok Ungkap Tinggi Badannya, Leher Kim Hye Yoon Sampai Sakit Saat Syuting Drakor Lovely Runner

Pamer Baby Bump, Ini 6 Potret Mesra Angga Wijaya dan Nurul Kamaria

KPK Ungkap Nilai TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Capai Rp20 miliar