Sukses

Anggota DPR Minta Para Ulama Ceramah dengan Sejuk dan Tak Memprovokasi

Ahmad Sahroni, angkat bicara soal pernyataan seorang ulama yang mendoakan Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, angkat bicara soal pernyataan seorang ulama yang mendoakan Presiden Jokowi dan Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri berumur pendek. Menurutnya, itu ujaran kebencian.

"Hal ini jelas merupakan provokasi dan ujaran kebencian yang parah. Lebih parah karena ini ditujukan untuk Presiden saat ini, dan Presiden Ke-5 kita," ujar Sahroni dalam keterangannya, Senin (16/11/2020).

Dia berharap, agar para ulama berkata baik dan tak memprovokasi seperti mendoakan Jokowi. Dengan bertutur sejuk, maka bisa memberi contoh yang baik kepada para umatnya.

"Hendaklah berkata-kata yang baik. Ceramah yang menyejukkan, tidak memprovokasi. Berilah contoh yang baik bagi umat," ungkap Sahroni.

Politisi NasDem ini juga menuturkan, jika ada pihak yang memang dinilai membuat kesalahan atau ditunjukan kepada pemerintahan Jokowi, maka sebaiknya kritikan disampaikan secara santun dan pihak yang bersangkutan agar didoakan agar bisa menjadi lebih baik.

"Harusnya kalau memang ada yang dinilai berbuat kesalahan, hendaknya didoakan agar lebih baik, bukannya didoakan yang jelek-jelek," jelas Sahroni.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

MPR Juga Bicara

Sementara Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, memandang itu bukan akhlak yang baik.

"Sikap seperti itu bukan akhlak yang baik apalagi jika disampaikan oleh seseorang yang mengaku ulama, sama sekali tidak dicontohkan oleh junjungan umat Islam Nabi Besar Muhammad SAW. Rasulullah melarang keras mendoakan orang lain cepat meninggal dunia, apalagi jika orang yang didoakan itu adalah sesama Muslim," jelas Basarah.

Dia menyadari, bahwa itu, bentuk untuk memprovokasi keluarga besar PDI Perjuangan agar bereaksi dan membalas dengan tindakan yang anarkis,

"Tapi alhamdulillah kami tidak akan terpengaruh dengan doa provokatif tersebut karena kami sangat mencintai persatuan bangsa Indonesia, namun sebaliknya saya justru mendoakan kembali agar yang bersangkutan diberikan usia panjang dan segera mendapat hidayah Allah SWT, terutama hidayah agar menjadi ulama yang dapat menjadi suri tauladan bagi seluruh umat Islam bukan hanya suri tauladan bagi satu faksi golongan umat Islam saja," tukas Basarah.

Diketahui, sebelumnya, Sabtu 14 Desember 2020, seorang ulama menyampaikan dalam acara Maulid Nabi yang diisi oleh pemimpin FPI Rizieq Shihab agar Presiden Joko Widodo dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri mendapat umur yang pendek.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • DPR adalah lembaga legislatif yang anggotanya terdiri dri anggota partai politik terpilih dari hasil pemilu.

    DPR

  • Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan lembaga pelaksana kedaulatan rakyat.

    MPR

  • Rizieq Shihab