Sukses

Mendagri Minta Praja IPDN Kuasai Teknologi Hadapi Industri 4.0

Menurut Tito, penguasaan teknologi, informasi, dan komunikasi menjadi prinsip utama dalam penyelenggaraan pemerintahan negara di belahan dunia mana pun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta para praja dan civitas akademika Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)  mampu kuasai teknologi, informasi, dan komunikasi agar mampu bersaing di era revolusi industri 4.0.

"IPDN sebagai perguruan tinggi kedinasan pencetak kader-kader aparatur sipil negara harus mampu memiliki kompetensi yang unggul khususnya dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi untuk dapat bersaing di era industri 4.0," ucap Mendagri Tito, Sabtu (7/10/11/2020).

Menurut Tito, penguasaan teknologi, informasi, dan komunikasi menjadi prinsip utama dalam penyelenggaraan pemerintahan negara di belahan dunia mana pun.

"Inilah salah satu bekal kita dalam menghadapi era revolusi industri 4.0," ujar Tito.

Mendagri juga menyampaikan strategi Presiden Joko Widodo dalam pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian visi Indonesia 2045 yang tertuang dalam lima arahan utama Presiden atau yang dikenal dengan lima prioritas kerja Jokowi-Ma’ruf.

"Kita berharap dengan mensukseskan pelaksanaan visi dan misi Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden 2020-2024 dan lima arahan utama Presiden dapat mendorong Indonesia lebih produktif, berdaya saing dan fleksibel dalam menghadapi tantangan global yang dinamis dan penuh resiko," kata Tito.

"Untuk mencapai itu semua, kita harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang professional, memiliki daya saing dan sejumlah kemampuan kompetitif," tito menambahkan.

Pada kesempatan yang sama, Mendagri Tito juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Rektor IPDN yang telah membentuk Tim Percepatan Sosialisasi Undang-Undang Cipta Kerja.

"Kita berharap dalam sosialisasi ini dapat terjaring masukan-masukan dari stakeholders agar segera kita tampung dan rumuskan ke dalam muatan penyusunan Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan peraturan lainnya sebagai penjabaran dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja", kata Mendagri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Protokol Kesehatan

Kuliah umum ini tidak hanya diikuti praja dan civitas akademik di kampus IPDN Jatinagor, melainkan disaksikan seluruh praja dan civitas akademika IPDN yang berada di tujuh kampus daerah yakni IPDN Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, NTB, Papua, Sulawesi Selatan, dan Jakarta secara virtual.

Mendagri Tito sendiri memberikan kuliah dari lapangan parade IPDN Jatinangor dan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Total peserta yang mengikuti kuliah umum ini baik secara luring maupun daring yakni sejumlah 6.590 yang terdiri atas 6.273 orang praja dan 317 orang civitas akademika. Rektor IPDN Hadi Prabowo didampingi jajaran pimpinan IPDN hadir mengikuti jalannya acara.

Dalam laporannya kepada Mendagri, Rektor IPDN Hadi Prabowo menyampaikan total jumlah praja IPDN 2020. Praja pada program D-IV sebanyak 5.966, program S1 sebanyak 308 orang.

Jumlah praja tersebut tersebar di tujuh kampus daerah yakni Kampus Jatinangor sebanyak 3.970 orang, Kampus Jakarta sejumlah 308 orang, Kampus Sulawesi Utara sejumlah 334, Kampus Sulawesi Selatan sejumlah 399 orang, Kampus Sumatera Barat sejumlah 405 orang, Kampus Kalimantan Barat sejumlah 167 orang, Kampus Nusa Tenggara Barat sebanyak 392 orang dan Kampus Papua sebanyak 298 orang.

Pada kesempatan yang sama, Rektor IPDN melaporkan protokol kesehatan Covid-19 yang dilakukan IPDN sejak awal pandemi, seperti pelaksanaan sterilisasi secara berkala di seluruh kampus IPDN, penyediaan fasilitas mencuci tangan dan pelaksanaan rapid tes dan swab tes bagi seluruh praja dan civitas akademika yang ada di lingkungan IPDN.

Setelah menyampaikan kuliah umum dihadapan praja IPDN, Mendagri menyempatkan waktu meninjau fasilitas-fasilitas yang ada di IPDN khususnya peninjauan pembangunan Tol Cisumdawu yang berada di bekas lahan IPDN.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.