Sukses

Jokowi: Di Eropa Muncul Gelombang Kedua Covid-19, Jangan Sampai Kita Teledor

Jokowi bersyukur rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia lebih baik dibandingkan dunia. Kendati begitu, dia ingin agar kasus aktif Corona di Tanah Air terus ditekan dan diperkecil.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan jajaran menterinya mewaspadai munculnya gelombang kedua virus Corona atau Covid-19. Dia meminta para menteri untuk berwaspada agar kejadian tersebut tak terjadi di Indonesia.

"Saya ingin menekankan sekali lagi hati-hati karena di Eropa sudah muncul gelombang kedua yang naiknya sangat drastis sekali. Jadi jangan sampai kita teledor, jangan kita kehilangan kewaspadaan sehingga kejadian itu terjadi di negara kita," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna dari Istana Negara Jakarta, Senin (2/11/2020).

Menurut Jokowi, kasus positif Covid-19 di sejumlah negara di Eropa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pemerintah Prancis bahkan kembali menerapkan lockdown nasional imbas kasus Corona yang tembus 1 juta.

"Kita juga lihat angka-angka beberapa negara. Prancis melompatnya dari berapa ke berapa. Itali juga melompatnya, Inggris, Jerman, Spanyol ada kenaikan yang sangat drastis," kata dia.

"Ini agar menjadi perhatian kita semuanya dan kehati-hatian kita semuanya," sambung Jokowi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingin Kasus Covid-19 diperkecil lagi

Dia bersyukur rata-rata kasus aktif virus Corona di Indonesia lebih baik dibandingkan dunia. Kendati begitu, Jokowi ingin agar kasus aktif Corona di Tanah Air terus ditekan dan diperkecil lagi.

"Kita memiliki kasus aktif sebesar 13,78 persen (data per 1 November), rata-rata dunia kasus aktifnya 25,22 persen. Ini yang terus harus ditekan sehingga angka 13,78 persen ini bisa kita perkecil lagi," ujarnya.

Kasus aktif adalah kasus konfirmasi positif Covid-19 dikurangi jumlah pasien yang sembuh dan meninggal. Jokowi juga mengingatkan jajaran menterinya untuk selalu menjaga keseimbangan saat mengatasi dampak kesehatan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Ini yang saya kira sudah berpuluh-puluh kali saya sampaikan tapi perlu sekali lagi ini saya tekankan," ucap Jokowi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.