Sukses

Cara Polisi Cegah Penumpang Gelap dalam Demo Mahasiswa Tolak RUU Cipta Kerja

Diharapkan aksi unjuk rasa tolak RUU Cipta Kerja kali ini berjalan damai.

Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian memeriksa sejumlah lokasi guna mencegah penumpang gelap menyusup ke barisan aksi massa. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demonstrasi menolak RUU Cipta Kerja pada Jumat (16/10) di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.

"Kita juga mengantisipasi adanya kelompok-kelompok yang numpang di area aksi. Sudah kita scaning baik di stasiun, tempat keramaian, mudah-mudahan tidak ada penumpang gelap," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Heru Novianto, Jumat (16/10/2020).

Selanjutnya, ia mengharapkan dalam aksi unjuk rasa tolak RUU Cipta Kerja kali ini berjalan damai dan upaya yang dilakukan aparat kepolisian dan TNI dapat mencegah terjadinya kerusuhan seperti demo - demo sebelumnya.

"Mudah - mudahan tidak ada yang bergabung atau tidak masuk kelompok yang akan bikin suasana ricuh," ujarnya.

Kemudian, Heru menyebutkan dalam mengamankan demo RUU Cipta Kerja kali ini sebanyak 650 aparat gabungan dari 450 personel kepolisian dan 200 personel TNI telah disiagakan untuk mengamankan aksi di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mahasiswa Sudah Padati Patung Kuda

Sebelumnya, massa tolak Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM-SI sudah mulai berdatangan dan berkumpul di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10).

Berdasarkan pantauan merdeka.com sekitar pukul 14.00 Wib mahasiswa sudah mulai membuat lingkaran dan melakukan orasi menyampaikan kekecewaanya terhadap pengesahan Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja dan tindakan represif yang dilakukan aparat.

Tampak mereka mengenakan jaket almamater masing-masing kampusnya. Secara silih berganti melakukan orasi tepat di depan barikade polisi yang menutup akses jalan dari Patung Kuda untuk mendekat ke Istana Negara.

Sampai berita ini diturunkan massa masih terus berdatangan dan aksi unjuk rasa berjalan kondusif. Sementara aparat kepolisian tetap bersiaga mengamankan.

Imbas aksi unjuk rasa ini, di Jalan Medan Merdeka Barat, ke arah Istana Negara pun sudah tak bisa dilewati dan sementara dialihkan ke Jalan Medan Merdeka Selatan.

Diketahui bahwa BEM SI dari kampus di sekitar Jabodetabek kembali menggelar unjuk rasa penolakan RUU Cipta Kerja pada Jumat ini. Aksi lanjutan ini masih mendesak tuntutan yang sama, yakni pertama, mendesak Presiden untuk mengeluarkan PERPPU demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020.

Kedua, mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja

Ketiga, mengecam berbagai tindakan represif Aparatur negara terhadap seluruh massa aksi. Dan keempat, mengajak Mahasiswa Seluruh Indonesia bersatu untuk terus menyampaikan penolakan atas UU Cipta Kerja hingga UU Cipta Kerja dicabut dan dibatalkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.