Sukses

Antisipasi Demo RUU Cipta Kerja, Monas Ditutup hingga Belasan Ribu Polisi Dikerahkan

Aksi demo RUU Cipta Kerja kembali digelar Senin, 12 Oktober kemarin dan rencananya akan berlangsung hingga Minggu, 16 Oktober 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Gelombang penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Cipta Kerja) tak terhenti pada Kamis, 8 Oktober kemarin.

Demo RUU Cipta Kerja kembali digelar Senin, 12 Oktober dan rencananya berlangsung hingga Minggu, 16 Oktober 2020. Hal ini diungkap oleh Deputi Presiden Bidang Konsolidasi DEN Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBI) Surnadi.

"Iya benar, kami aksi Senin," ujar dia saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu, 11 Oktober.

Sementara, yang akan turun ke jalan menyuarakan menolak RUU Cipta Kerja hari ini adalah Persaudaraan Alumni atau PA 212 bersama Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.  

Guna mengantisipasi kericuhan dan aksi anarkistis dari para massa demo kembali terjadi, ribuan personel kembali diturunkan. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus juga mengungkap bahwa pihaknya terus memonitor para koordinator aksi demo agar aksi tolak RUU Cipta Kerja tak ditunggangi oleh kelompok massa yang hanya ingin membuat kegaduhan.

"Kita imbau teman-teman demo ini jangan sampai tertunggangi. Silakan memproteksi kelompoknya sendiri jangan sampai ada penyusup-penyusup yang masuk yang memang akan menjadikan keributan. Kasihan masyarakat," jelasnya.

Selain mengerahkan ribuan personel, sejumlah arus lalu lintas pun dialihkan bahkan pihak Transjakarta membuat modifikasi rute.

Berikut sederet upaya aparat hingga PT Transjakarta untuk mengantisipasi aksi massa yang akan kembali demo tolak RUU Cipta Kerja hari ini:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Razia di Stasiun dan Terminal

Polisi siapkan razia di stasiun dan terminal yang menjadi salah satu akses masuknya kelompok anarko sindikalisme yang diduga berangkat untuk lakukan kerusuhan dan menyusup ke masa 1310 Omnibus Law Cipta Kerja.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menjelaskan razia kali ini bertujuan untuk mencegah kerusuhan dalam Aksi 1310 Omnibus Law Cipta Kerja di Istana Negara yang diduga akan dilakukan kelompok Anarko Sindikalisme.

"Kita antisipasi takutnya kelompok-kelompok anarko ini bikin kerusuhan. Kalau kita temukan akan kita amankan mereka lagi. Itu antisipasi kami secara preventif," kata Yusri saat dikonfirmasi, Selasa (13/10/2020).

"Razia-razia ini kan, kita sudah pengalaman dari kemarin, kita tetap lakukan razia orang-orang yang niatnya bukan demo. Tapi melakukan anarkis kerusuhan, itu kita lakukan razia semuanya," tambahnya.

Selain itu, Yusri menjelaskan pihaknya juga melakukan patroli di dunia maya untuk mengawasi arus penyebaran informasi mencari provokator yang melakukan provokasi di dunia maya.

"Kita polisi tetap meningkatkan patroli cyber untuk memantau provokator yang melakukan pabrifikasi provokasi di dunia maya. Kita juga koordinasi dengan Menkominfo dan platformnya," jelasnya.

3 dari 8 halaman

Transjakarta Modifikasi Rute

Sementara itu, Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Prasetia Budi menyatakan pihaknya kembali melakukan modifikasi rute akibat adanya penutupan sejumlah ruas jalan di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

"Ada enam halte yang tidak melayani penumpang yakni halte Glodok, Olimo, Mangga Besar, Sawah Besar, Harmoni, Monas, dan bus setop Balai Kota," kata Prasetia dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10/2020).

Berikut daftar modifikasi rute bus Transjakarta:

Koridor 1 (Blok M – Kota)

Arah Kota: Blok M - Sarinah – Lampu merah Sarinah keluar jalur - Lampu merah Bank Indonesia belok kiri - Jalan Kebon Sirih - Hotel Milenium belok kiri - Jalan Fachrudin - Jati Baru lurus - Jalan Cideng Barat - Lampu merah Tarakan belok kanan - Halte Petojo - Lampu merah Harmoni belok kiri - Harmoni - Kota

Arah Blok M: Kota - Harmoni - Lampu merah Harmoni belok kiri putar balik setelah halte juanda - Halte Petojo keluar jalur - Lampu merah Tarakan belok kiri - Jalan Cideng Timur - Jalan Jati Baru - Hotel Tugu Asri - Lampu merah Hotel Milenium lurus - Jalan Kebon Sirih - Lampu merah Bank Indonesia belok kanan - Halte Sarinah - Blok M

Koridor 2 (Pulogadung – Harmoni)

Pengalihan rute terkait adanya penutupan jalan di kawasan Monas. Untuk sementara arah Pulogadung tidak melewati halte Monas sampai dengan halte Kwitang dan arah Harmoni tidak melewati halte Atrium s/d halte Pecenongan.

Koriodor 3 (Kalideres – Pasar Baru)

Arah Harmoni: Bus dialihkan via jalur Tomang – Lampu merah Harmoni - belok kiri - langsung halte pelayanan – Kalideres. Sementara arah sebaliknya normal.

Rute Non BRT 1A (PIK – Balai Kota): mengalami perpendekan rute menjadi PIK – Kota.

Transjakarta Rute 5C (PGC – Harmoni): mengalami pengalihan rute untuk bus yang mengarah ke Harmoni, sementara arah sebaliknya normal.

4 dari 8 halaman

Tutup Jalan Patung Kuda Arah Istana

Terhitung sejak Senin malam kemarin, petugas Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menutup ruas Jalan Medan Merdeka Barat atau Patung Kuda menuju arah Istana Merdeka.

Langkah ini guna mengansitipasi aksi elemen masyarakat yang akan berunjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja.

"Malam ini Merdeka Barat (Patung kuda ke arah Istana) ditutup," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 12 Oktober tengah malam.

Selain itu, petugas kepolisian juga menutup akses jalan dari Harmoni menuju Istana Merdeka sejak Senin malam.

"Disisakan jalur busway," ujar Sambodo seperti dikutip Antara.

Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya juga menyiapkan pengalihan arus lalu lintas secara situasional di sekitar Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat saat massa pengunjuk rasa memadati kawasan tersebut.

5 dari 8 halaman

Arus Lalu Lintas di Sekitar Istana Dialihkan

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pun menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

"Kami siapkan pengalihan arus di sekitar Istana Merdeka hari ini. Kami imbau pegendara untuk menghindari kawasan Istana Merdeka," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo saat dihubungi, Selasa (13/10/2020).

Sambodo menyebut, pengalihan arus lalu lintas telah berlaku di beberapa ruas jalan sejak semalam.

"Semalam Jalan Medan Merdeka Barat (Patung Kuda ke arah Istana) dan Harmoni sudah ditutup, disisakan jalur busway," beber Sambodo.

Ada pun skema pengalihan arus meliputu:

1. Arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan menuju ke Jalan Veteran III diluruskan ke traffic light Harmoni.

2. Arus lalu lintas dari Jalan Merdeka Timur yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan ke Jalan Perwira.

3. Arus lalu lintas dari Jalan Ridwan Rais yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur.

4. Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin yang akan menuju ke Bundaran Patung Kuda dibelokkan ke kiri atau ke kanan Jalan Kebon Sirih.

5. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok ke kiri ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin dan arus lalu lintas dari Jalan Fachrudin yang akan belok ke kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Adul Muis.

6. Arus lalu lintas dari Jalan Tanah Abang II yang akan lurus ke Jalan Museum dibelokkan ke kiri maupun ke kanan, arus lalu lintas dari Jalan Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Abdul Muis dan arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit.

7. Arus lalu lintas dari Jalan Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jalan Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jalan Juanda dan arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan belok kiri ke Jalan Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan Jalan Gajah Mada.

6 dari 8 halaman

KA Jarak Jauh dari Gambir Bisa Berhenti di Jatinegara

PT KAI Daop 1 Jakarta juga melakukan pengaturan pola operasi khusus untuk keberangkatan Kereta Api (KA) Jarak Jauh di Stasiun Gambir, pada hari ini. 

"Pengaturan pola operasi tersebut dilakukan untuk enam perjalanan KA keberangkatan Stasiun Gambir yang akan berhenti secara khusus di Stasiun Jatinegara untuk melayani pengguna jasa," kata Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa dalam keterangannya, Selasa (13/10/2020).

Eva menyatakan seluruh waktu keberangkatan KA dari Stasiun Gambir tidak mengalami perubahan.

“Dengan pengaturan pola operasi khusus tersebut diharapkan masyarakat dapat terhindar dari resiko kemacetan yang mungkin terjadi akibat pengalihan arus lalu lintas menuju Stasiun Gambir dan memiliki pilihan untuk dapat berangkat dari Stasiun Jatinegara,” terangnya.

Berikut Daftar 6 KA keberangkatan Stasiun Gambir yang berhenti di Stasiun Jatinegara:

- KA 7030A Argo Parahyangan keberangkatan dari Stasiun Gambir pukul 07.50 WIB

- KA 10 Argo Dwipangga keberangkatan dari Stasiun Gambir pukul 08.00 WIB

- KA 4 Argo Bromo Anggrek keberangkatan dari Stasiun Gambir pukul 08.15 WIB

- KA 44 Argo Parahyangan Excellent keberangkatan dari Stasiun Gambir pukul 15.40 WIB

- KA 72 Bima keberangkatan dari Stasiun Gambir pukul 16.40 WIB

- KA 6 Argo Bromo Anggrek keberangkatan dari Stasiun Gambir pukul 20.30 WIB.

7 dari 8 halaman

Jalan di Kawasan Monas Ditutup Sejak Senin Malam

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan pihaknya melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas dan penutupan ruas jalan di sekitaran Monas, Jakarta Pusat sejak Senin kemarin pukul 22.00 WIB.

Syafrin mengatakan, hal tersebut sehubungan dengan adanya unjuk rasa pada 13 Oktober 2020 di kawasan Istana Kepresidenan. Salah satu yang dilakukan penutupan yakni Jalan Medan Merdeka Barat.

"Sejak semalam kami telah menutup sejumlah ruas jalan yaitu Jalan Museum, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Majapahit, Jalan Veteran, serta akan dilakukan penutupan secara situasional pada Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Budi Kemuliaan," kata Syafrin dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10/2020).

Selain itu, dia menyatakan parkir IRTI Monas juga telah ditutup untuk umum mulai 12 Oktober 2020 pukul 22.00 WIB sampai dengan 14 Oktober 2020 pukul 01.00 pagi.

"Bagi pengguna fasilitas parkir IRTI Monas agar menggunakan fasilitas parkir lainnya," ucapnya.

Berikut pengalihan arus lalu lintas yang dilakukan Dishub DKI Jakarta:

- Lalu lintas dari arah Utara/ Kota dialihkan di Simpang Harmoni - Jalan Juanda - Jalan Pos - Jalan Gunung Sahari dan seterusnya.

- Lalu lintas dari arah Selatan/ Blok M dialihkan melalui Jalan Kebon Sirih - Jalan Fakhrudin - Jalan Cideng Barat - Jalan Suryopranoto/ Jalan Budi Kemuliaan - Jalan Abdul Muis dan seterusnya.

- Lalu lintas dari arah Barat/ Slipi dialihkan melalui Jalan Kebon Sirih - Tugu Tani - Kwitang/ Jalan Budi Kemuliaan - Jalan Medan Merdeka Selatan - Jalan Medan Merdeka Timur dan seterusnya.

- Lalu lintas dari arah Timur/ Pulogadung dialihkan melalui Jalan Medan Merdeka Selatan - Jalan Budi Kemuliaan - Jalan Abdul Muis dan seterusnya.

8 dari 8 halaman

12 Ribu Personel Dikerahkan

Aksi demonstrasi penolakan RUU Cipta Kerja masih akan berlanjut pada hari ini di Istana, Jakarta. Untuk mengamankan aksi tersebut, sebanyak 12 ribu personel dikerahkan.

"Kekuatan pengamanan unjuk rasa hari ini 12 ribu personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Selasa (13/10/2020).

Ia meminta peserta unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja tidak bertindak anarkistis. Kemudian, patuhi protokol kesehatan pencegahan virus Covid-19.

"Silakan sampaikan aspirasi dengan humanis dan damai, jangan sampai ada keributan," ujar dia.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyatakan siap mengamankan aksi unjuk rasa yang rencananya digelar oleh sejumlah ormas. Menurut surat pemberitahuan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya, ada sekira 1.000 orang yang akan hadir di demo bertajuk aksi 1310 itu.

"Pemberitahuan sudah, massanya hanya 1.000, tinggal tunjukkan apakah mereka 1.000 atau bukan," kata Nana di Polda Metro Jaya, Senin (12/10/2020).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.