Sukses

DKI Targetkan 2030 Seluruh Armada Transjakarta Gunakan Bus Listrik

Saat ini Pemerintah DKI Jakarta, sedang melakukan uji coba bus listrik untuk trayek Balai Kota hingga Blok M.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan bahwa Pemerintah DKI Jakarta memiliki target untuk mendistribusikan seluruh armada bus TransJakarta menggunakan bus listrik pada 2030.

Kendati demikian, hal itu harus dipikirkan kembali ketika bencana seperti wabah virus corona menyerang Indonesia, sehingga memerlukan adanya relaksasi program bus listrik.

Syafrin menyebutkan bahwa DKI Jakarta memiliki target tahun 2030 seluruh armada TransJakarta sudah menggunakan bus listrik. Kendati demikian di tengah pandemi virus corona, seluruh sendi perekonomian terkena dampak termasuk dengan rencana pengadaan bus listrik.

"Di tengah pandemi ini semuanya mengalami kontraksi ekonomi, dan kita juga harus menyesuaikan kondisi ekonomi di Jakarta, jadi semua itu kita tunda sementara," ungkap Syafrin Liputo dalam sebuah workshop bertema "Kesiapan Industri EV" yang digelar oleh Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), Selasa (8/9/2020).

Kendati demikian, target itu tetap digaungkan oleh pemerintah daerah yang saat ini sedang berfokus dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia untuk terbebas dari wabah virus corona.

"Namun target itu tidak dihilangkan, target itu tetap ada. Tetapi kami relaksasi program itu yang misalnya tahun ini sudah ada 100 bus yang beroperasi, karena Covid-19 kita harus sesuaikan lagi. Kita fokuskan APBD itu untuk penanganan Covid-19 dulu, untuk transportasi itu bisa setelah selesai penanganan Covid-19,” kata dia.

Sementara itu, kata dia, saat ini Pemerintah DKI Jakarta, sedang melakukan uji coba bus listrik untuk trayek Balai Kota hingga Blok M. Nantinya acuan dari uji coba ini akan digunakan pada saat semua kendaraan bus listrik sudah berjalan optimal.

Diharapkan hasil uji coba ini dapat memberikan hasil yang positif di antaranya cara operasional bus listrik yang baik, low cost operational hingga yang terpenting nantinya akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau naik kendaraan umum yakni bus listrik. 

Syarif juga berharap bahwa dengan berbagai uji coba dan juga perkembangan yang ada, implementasi kendaraan listrik di Indonesia dapat segera direalisasikan secara masif dalam waktu dekat.

Dengan memperhatikan berbagai perkembangan, pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta berharap bahwa implementasi kendaraan listrik di Indonesia dapat segera terealisasi secara masif. 

Syafrin mengingatkan bahwa untuk dapat mencapai realisasi tersebut, diperlukan komitmen yang kuat tidak hanya dari pemerintah tetapi juga komitmen dari pelaku usaha dan seluruh pemangku kepentingan lainnya agar implementasi bus listrik ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai rencana.

"Jadi jangan hanya getol di awal saja" kata dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kesiapan Produsen Bus Listrik

Dalam kesempatan yang sama, Managing Director PT. Kendaraan Listrik Indonesia, Eric Sridjaja Pradjonggo mengatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintah mempersiapkan kendaraan bus yang ramah lingkungan.

"Kita juga sanggup untuk membuat bis yang memang dibutuhkan oleh pemerintah, terlebih jika didukung oleh produsen bus lainnya, kita siap bikin 100-500 unit bahkan lebih, kita sebagai industri sudah sangat siap untuk mengembangkan kendaraan bus listrik di Indonesia," kata dia.

Menurut dia, sebagai pelaku industri bus di Indonesia, para produsen jangan hanya saja berkompetisi menjual unit-unit mereka tetapi alangkah baiknya jika bersama-sama memajukan bis listrik Indonesia secara bersama.

"Kita memiliki kendala pada saat ini adalah harga. Harga bus ini masih mahal. Maka dari itu, ayo kita pikirkan bersama untuk menghasilkan bus yang murah. Karena kan kita sangat memimpikan memiliki public transportation yang aman, nyaman dan murah itu kan yang kita inginkan selama ini," papar dia.

Tidak hanya berhenti disitu, Eric juga menegaskan bahwa sudah seharusnya produsen menghadirkan layanan after sales terbaik bagi konsumen mereka yang memang sangat diperlukan nantinya.

"Kami sebagai Agen Pemegang Merek harus dan wajib memberikan fasilitas dari segi after sales yang bagus, dan itu pasti harus kami pastikan ketersediaanya. Terlebih jika memang sudah menjual ke berbagai pelosok tanah air, itu akan kita perhatikan," tegas dia.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini