Sukses

Jokowi Minta Koruptor Ditindak Tegas Tanpa Pandang Bulu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, upaya pencegahan korupsi harus dilakukan secara besar-besaran.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, upaya pencegahan korupsi harus dilakukan secara besar-besaran. Dia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menindak tegas para koruptor tanpa pandang bulu.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (26/8/2020). Acara ini juga diikuti oleh Komisioner KPK secara virtual.

"Upaya pencegahan korupsi harus kita lakukan secara besar-besaran untuk mencegah terjadinya korupsi, dengan tetap tentu saja melakukan aksi penindakan yang tegas terhadap pelaku tindak pidana korupsi tanpa pandang bulu," kata Jokowi.

Menurut dia, momentum krisis kesehatan dan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 harus dimanfaatkan untuk berbenah. Khususnya, memperbaiki tata kelola pemerintah agar lebih cepat, efisien, akuntabel dan bebas dari korupsi.

"Dua hal tersebut sama pentingnya dan tidak bisa dipertukarkan," ucapnya.

Jokowi menilai, transparansi dan akuntabilitas harus dilakukan secara bersamaan. Dia mengakui hal tersebut memang tak mudah untuk dilakakuan.

"Tetapi ini adalah tantangan yang harus kita pecahkan, kita harus merumuskan dan melakukan langkah-langkah konkrit, yang konsisten dari waktu ke waktu," kata Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Ingin Pejabat Takut Korupsi karena Sanksi Sosial, Bukan Hanya Penjara

Jokowi juga meminta agar budaya antikorupsi harus terus digalakkan. Dia ingin sikap takut terhadap korupsi tumbuh karena rasa malu kepada sanksi sosial dan malu kepada keluarga serta tetangga.

"Takut melakukan korupsi bukan hanya terbangun karena takut denda dan penjara," ujar Jokowi dalam dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (26/8/2020). 

"Takut melakukan korupsi juga bisa didasarkan kepada sanksi sosial, takut dan malu kepada keluarga, tetangga dan kepada Allah SWT, kepada neraka," sambung Jokowi.

Dia pun mengajak tokoh budaya, tokoh agama, dan tokoh masyarakat ikut berperan dalam menumbuhkan budaya antikorupsi. Menurut Jokowi, masyarakat harus memahami dan menjadi bagian dari pemberantasan korupsi.

"Gerakan budaya antikorupsi harus kita galakkan, masyarakat harus tahu apa itu korupsi, kita semua harus tahu apa itu gratifikasi. Masyarakat harus jadi bagian mencegah korupsi, anti korupsi, kepantasan, kepatutan harus menjadi budaya," jelas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Korupsi adalah penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

    Korupsi

  • Koruptor

  • Antikorupsi