Sukses

Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19 Harus Orang Bandung, Mengapa?

Uji klinis tahap ketiga Vaksin covid-19 dari Sinovac Biotech, Tiongkok akan dilakukan di enam tempat di Kota Bandung.

Liputan6.com, Jakarta - Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Eddy Fadlyana mengatakan Uji klinis tahap ketiga Vaksin dari Sinovac Biotech, Tiongkok ini akan dilakukan di enam tempat di Kota Bandung. Tepatnya di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Balai Kesehatan Unpad, dan di empat puskesmas Kota Bandung.

"Dengan jumlah subjek tersebut, maka penelitian ini akan dilakukan di Kota Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan enam site penelitian. Terdiri dari RSP Unpad, Balai Kesehatan Unpad, dan empat puskesmas di Kota Bandung," kata Eddy saat konferensi pers di RSP Unpad, Bandung, Rabu (22/7).

Keempat puskesmas di Kota Bandung yang akan dijadikan uji coba tahap tiga Vaksin Sinovac adalah Puskesmas Puter. Puskesmas Dago, Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Ciumbeuleuit.

Tim riset sebelumnya sudah memberikan pelatihan-pelatihan kepada para dokter di enam tempat uji klinis tersebut. Dokter yang akan dilibatkan terdiri dari 30 hingga 40 orang dokter umum.

"Di enam site tempat penelitian itu kami juga sudah melakukan pelatihan-pelatihan. Pelatihan dari tempat tersebut akhirnya membentuk tim yang terdiri dari dokter umum sebanyak 30 hingga 40 orang," ujarnya.

Selain dokter umum, tim riset vaksin covid-19 juga akan melibatkan dokter spesialis penyakit dalam, dokter anak, serta dokter spesialis di bidang lain yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harus Orang Bandung

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, uji klinis ini nantinya hanya melibatkan relawan di Kota Bandung saja. Hal itu agar memudahkan tim riset untuk memantau kondisi kesehatan para relawan. Para relawan akan selalu dipantau kondisinya secara berkala.

“Harus orang Bandung (tinggal di Bandung) supaya pemantauannya mudah," kata Kusnadi dalam konferensi pers yang sama.

FK Unpad telah menyiapkan tim yang akan selalu mengecek kesehatan para relawan. Mulai dari efek samping yang dirasakan, hingga akan didampingi bila perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

"Terus kami pantau ketat. Dalam tiga hari, lima hari, 14 hari, dan seterusnya. Kalau dia sakit, apakah gejala dari vaksin itu atau bukan. Nanti akan diperiksa ke dokter. Saya yang akan tanya lebih dalam lagi ke dokter itu secara langsung," ujar Kusnandi.

Untuk perekrutan 1.620 orang relawan untuk uji klinis ini sebenarnya masih menunggu izin dari Komite Etik Penelitian Unpad. Penelitian vaksin Sinovac ini memang baru akan dimulai setelah mendapat izin Komite Etik Penelitian Unpad.

"Bagaimana cara merekrut relawan, jadi setelah kami mendapat izin komite etik maka kami akan langsung melakukan sosialisasi besar-besaran ke masyarakat lewat penyuluhan langsung atau menyebarkan leaflet-leaflet," ujarnya.

Rapat soal izin dilaksanakan pada hari ini, namun hasil rapat belum dikeluarkan secara resmi.

Reporter: Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.