Sukses

Musim Kemarau, Waspada Kebakaran Hutan di Gunung Lawu

Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu dan Sekitarnya mewaspadai timbulnya kebakaran hutan yang rawan terjadi di lereng Gunung Lawu selama musim kemarau berlangsung.

Liputan6.com, Jakarta - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu dan Sekitarnya (KPH Lawu Ds) mewaspadai timbulnya kebakaran hutan yang rawan terjadi di lereng Gunung Lawu selama musim kemarau berlangsung.

Kepala Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sarangan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan, KPH Lawu Ds, Kholil mengatakan pihaknya telah melakukan upaya, baik secara eksternal maupun internal guna mencegah terjadinya kebakaran hutan di wilayah lereng Gunung Lawu tersebut.

"Kami telah mengirimkan surat imbauan dan sosialisasi kepada kepala desa dan para pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah BKPH Lawu Selatan untuk diteruskan ke anggotanya dan warga di tepian hutan," ujar Kholil di Magetan, Sabtu (4/7/2020).

Melalui surat tersebut, pihaknya meminta anggota LMDH ataupun warga yang beraktivitas di dalam kawasan hutan Gunung Lawu untuk tidak melakukan pembakaran atau membuat perapian sekecil apapun yang dapat menyebabkan kebakaran hutan.

Pihaknya juga mengimbau anggota LMDH untuk membentuk satuan tugas pemadam kebakaran mandiri sehingga sewaktu-waktu jika terjadi kebakaran hutan bisa segera digerakkan dan cepat teratasi.

"Selain itu, juga meningkatkan patroli di wilayah pangkuan masing-masing dalam rangka deteksi dini dan upaya pencegahan kebakaran hutan," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendaki Dilarang Buat Perapian

KPH Lawu Ds juga memasang sejumlah baliho di dekat pos pendakian Cemorosewu yang berisikan larangan bagi para pendaki untuk membuat perapian atau api unggun yang dapat memicu kebakaran hutan.

Kholil menambahkan timnya juga membuat ilaran dan sekatan di petak perbatasan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Sehingga, jika diketahui ada titik api, dapat segera dipadamkan agar tidak merambat ke daerah atau petak hutan lainnya.

Memasuki musim kemarau tahun 2020, pihaknya belum menerima laporan adanya kebakaran hutan di wilayah lereng Gunung Lawu. Ia berharap agar kebakaran hutan di wilayah KPH Lawu Ds pada tahun ini dapat dicegah.

Data setempat mencatat, kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu terjadi setiap tahun selama lima tahun terakhir. Namun beruntung tidak sampai meluas hingga ratusan hektare. Penyebabnya, baik disebabkan karena faktor alam maupun kelalaian manusia.

Adapun kebakaran hutan di Gunung Lawu terbesar terjadi pada tahun 2015, dimana bencana tersebut menewaskan sebanyak delapan pendaki yang terjebak api saat melakukan pendakian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.