Sukses

Kisah Relawan Medis Wisma Atlet yang Terpanggil Tangani Covid-19

Meminta restu doa dari keluarga dan saudara, Steven akhirnya mendaftarkan diri sebagai relawan penanganan corona covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Namanya Steven Stallone August, seorang relawan medis penanganan corona covid-19 yang bertugas di RSD Wisma Atlet Jakarta. Steven berasal dari Surbaya, Jawa Timur. Sebagai seorang berlatar belakang medis dan bekerja di sebuah laboratorium, jiwa medisnya merasa terpanggil.

"Awalnya takut, tapi saya sebagai perawat mengatakan, kapan saya bisa turun menangani wabah internasional? Mungkin sampai tua pun saya enggak bisa punya pengalaman. Jadi apa salahnya?" tuturnya saat bincang santai pagi di Graha BNPB Jakarta, Rabu (29/4/2020).

Meminta restu doa dari keluarga dan saudara, Steven akhirnya mendaftarkan diri sebagai relawan penanganan corona covid-19. Awalnya dia akan masuk di gelombang lima, namun satu dan lain hal harus membuatnya mundur hingga gelombang 7.

"Saya daftar dan seleksi berkas, dan paling penting izin orangtua," tutur dia.

Sesampainya di Jakarta, Steven menjalani serangkaian persiapan fisik dan medis, hingga rapid test corona covid-19 sampai akhirnya kini diberi amanah dibagian HCU atau hig care unit. Diketahui, HCU adalah ruang ditempatkannya pasien dengan penanganan dan perhatian lebih dan sangat khusus.

"Tugas saya monitor tanda-tanda vitalnya pasien, keluhan-keluhannya dia, penyakitnya dia, pemeriksaan Swab dan seala macamnya," jelas Steven.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hak Diterima Sebagai Relawan

Steven bercerita, sebagai relawan dirinya tetap diperhatikan oleh negara dan diberi penghidupan layak. Mulai dari tempat tingaal dan asupan gizi setiap harinya.

"Kebutuhan sehari-hari. Kami sangat-sangat disupport juga dengan baik oleh pemerintah, baik makan dan minum," ungkap dia.

Selain itu, Steven juga merasa bersyukur dengan ruang kamar yang terbilang lebih dari cukup. Meski ditempati dua orang, namun kondisi kamar menurutnya sangat luar biasa nyaman.

"Kamarnya lumayan gede, wow. Ada beberapa fasilias lain yang bisa kami nikmati, contohnya aktivitas karoke, bisa main tenis meja, main badminton," puas dia.

Sebagai informasi, masa bakti Steven sebagai relawan diketahui akan berakhir bulan depan, untuk menjalani masa karantina 14 hari. Setelah itu dia mengaku dapat melanjutkan lagi selama satu bulan masa bakti tugas periode selanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.