Sukses

Indonesia Hati-Hati Evakuasi 74 WNI dari Kapal Pesiar Diamond Princess

Pemerintah belum memutuskan soal pemulangan 74 warga negara Indonesia (WNI) di Kapal Pesiar Diamond Princess yang negatif terinfeksi virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah belum memutuskan soal pemulangan 74 warga negara Indonesia (WNI) di Kapal Pesiar Diamond Princess yang negatif terinfeksi virus Corona. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan, Indonesia masih menunggu keputusan dari Jepang dan tidak mau terburu-buru seperti negara-negara lain.

"Contoh sekarang, negara yang keburu-buru ngambil (keputusan), coba, Australia itu kan dari negatif jadi positif, kan? Kita mau seperti itu? Amerika sama juga kan? Masak mau ngikutin yang seperti itu? Kita hati-hati," kata Terawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).

Dia mengatakan, Indonesia berhati-hati dalam mengambil keputusan dan akan menaati peraturan dari pemerintah Jepang terkait pemulangan WNI dari Kapal Pesiar Diamond Princess.

"Itu akan kita lakukan dengan tertib dan ketat. Tidak boleh sekadar kita dipengaruhi oleh sebuah keputusan yang gegabah, tidak boleh. Taruhannya besar sekali, jadi saya minta juga para media ikut membantu supaya kita green zone," kata Terawan.

Dia juga tidak mau adanya pusat penyebaran baru yang ada di Kapal Pesiar Diamond Princess. Oleh sebab itu, pemerintah tidak mau asal-asalan untuk lakukan pemindahan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nego

Kemudian, lanjut dia, pemerintah sedang bernegosiasi dengan Jepang terkait cara pemindahan WNI. Apakah akan dilakukan dengan menggunakan kapal atau pesawat.

"Kita nego dengan pemerintah Jepang, mereka dikte kita atau mereka yang bernego dengan kita? Loh itu paksaan mereka. Kita masih nego," kata Terawan.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.