Sukses

Prabowo Ingatkan Tak Ada yang Main Rente di Sektor Pertahanan

Menurut Prabowo, belanja pertahanan harus digunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan menjaga kedaulatan NKRI.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan semua pihak untuk tidak melakukan praktik rente di sektor pertahanan. Hal itu menyusul perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar Menhan tak sekedar berorientasi pada penyerapan anggaran atau proyek pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista).

"Menteri Pertahanan Prabowo memperingatkan semua pihak untuk tidak terlibat dalam praktik rente di sektor pertahanan, tidak boleh ada kebocoran di belanja alutsista, dan hak-hak kesejahteraan prajurit TNI," ucap ujar Jubir Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin (25/11/2019).

Dahnil menegaskan, semua pihak yang dimaksud termasuk pejabat di Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan pejabat TNI. "Semua pihak," tegasnya.

Menurut Prabowo, kata Dahnil, belanja pertahanan harus digunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan menjaga kedaulatan NKRI dengan minimalisasi kebocoran.

"Sejak awal duduk sebagai Menteri Pertahanan, Pak Prabowo Subianto sudah memperingatkan semua pihak di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan, jangan main-main dengan pertahanan dan kedaulatan negara," ungkapnya.

Mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah itu menuturkan, belanja alutsista juga akan diarahkan untuk perimbangan kekuatan pertahanan khususnya kapal-kapal perang Angkatan Laut, Pesawat tempur Angkatan Udara dan Darat.

"Jadi keliru bila ada yang menilai perspektif dan program Menteri Pertahanan bias Angkatan Darat," kata Dahnil.

Menurut dia, Prabowopaham betul bahwa kondisi alutsista yang sudah baik harus ditingkatkan terus dan dimodernisasi tanpa henti di semua Matra TNI.

"Oleh sebab itu beliau melakukan review secara langsung terkait harga dan spesifikasi belanja-belanja alutsista yang sudah dialokasi pada tahun 2019 dan review alokasi 2020 agar tepat sasaran, ekonomis, efisien dan efektif, agar mampu memberikan efek positif memperkuat pertahanan dan bebas kebocoran serta perburuan rente," ucap Dahnil memungkasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diingatkan Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memanfaatkan belanja di bidang pertahanan untuk memacu industrialisasi di dalam negeri. Jokowi mengingatkan agar Prabowo dapat meminimalisir anggaran untuk impor.

"Sedapat mungkin jangan sampai kita impor semuanya, tetapi harus dianggaran yang ada harus dimanfaatkan untuk pengembangan industri strategis, dari hulu sampai ke hilir," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Ratas tersebut bertemakan penyampaian program dan kegiatan di bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Dalam rapat ini, hadir Menko Polhukam Mahfud Md, Menhan Prabowo Subianto, dan Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono.

Jokowi juga ingin agar belanja pertahanan memenuhi minimum esensial force yang sudah ditargetkan. Untuk itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar Prabowo melakukan kerja sama dengan BUMN dan swasta untuk memicu ekspor di bidang pertahanan.

"Kerja sama dengan BUMN kerja sama dengan swasta terus dilakukan. Bahkan kita ingin agar produk-produk yang ada itu bisa kita ekspor," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.