Sukses

Menag Fachrur Semprot Pegawai BUMN yang Tidak Menyanyikan Indonesia Raya

Menag Fachrul mengaku emosi karena sekelas pegawai BUMN tidak punya nasionalisme. Sebagai pegawai BUMN mereka digaji negara.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyemprot salah satu pegawai instansi BUMN karena tak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kejadian ini diceritakan kembali saat rapat kordinasi bersama Menko PMK hari ini.

"Saya waktu itu datang di suatu BUMN, pada saat upacara dimulai, seorang pejabat sama sekali tak menunjukkan hormatnya pada lagu Indonesia Raya. Tidak nyanyi, saya tanya apa kamu sakit? Kalau kamu tidak sakit pasti kamu hormat kepada Indonesia Raya karena kamu pegawai negeri, kalau kamu tidak hormat, keluar kamu!," bentak Menag Fachrul saat itu, Kamis (31/10/2019).

Menag Fachrul mengaku emosi karena sekelas pegawai BUMN tidak punya nasionalisme. Sebagai pegawai BUMN mereka digaji negara.

Itu artinya, lanjut Fachrur, mereka harus hormat dan bersikap patriot kepada lagu kebangsaan. Walau demikian, dia tak mengatakan nama BUMN apa yang disindirnya.

"Kita semua juga harus punya sikap yang sama, jangan nanti misal saya marahin di tempat lain, kalau Anda tak bisa menghormati Indonesia percuma negara membayar Anda," ujar Menag Fachrul. 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Semprot Pegawai BUMN Bercelana Cingkrang

Selain soal lagu Indonesia Raya, Menag Fachrul juga mengkritik pegawai BUMN yang mengenakan celana cingkrang di lingkup pemerintahan. Sebab, penggunaan celana sudah ada standar aturannya.

"Dari aturan pegawai (celana cingkrang), misal ditegur celana kok tinggi gitu? Kamu enggak lihat aturan negara bagaimana? Kalau enggak bisa ikuti aturan, keluar kamu," semprot Menag Fachrul lagi.

Menurut dia, jiwa pegawai negara dan nasionalisme harus berjalan seiring seirama. Jika tidak sinkron, Ia menyarankan untuk keluar dari Indonesia.

"Sikap kita mesti sama, dibayar Indonesia harus hormat, kalau enggak bisa, keluar Indonesia, keluar dari wilayah ini," Menag Fachrul menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.