Sukses

Seto Mulyadi Jenguk Pelajar yang Diamankan di Polda Metro Jaya

Para pelajar ini juga rawan dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivis perlindungan anak, Seto Mulyadi mendatangi Mapolda Metro Jaya pada Rabu 25 September 2019 malam. Seto datang menemui para pelajar yang diamankan karena ikut berunjuk rasa di Gedung DPR.

Seto mengaku, sempat berdialog dengan beberapa pelajar. Alasan mereka ikut demo hanya karena ikut-ikutan. Selain itu juga ada yang mengaku terpengaruh ajakan di media sosial.

"Ada satu yang bilang ikut-ikutan. Karena semua teman begitu, enggak enak (kalau enggak ikut)," ucap Seto di Mapoplda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 25 September 2019.

Salah satu isu yang juga mempengaruhi para pelajar ini ikut demo adalah soal pasal dalam revisi KUHP yang menyebut bahwa suami bisa dipidana karena memperkosa istrinya.

"Jadi banyak mungkin pandangan-pandangan yang belum jelas. Tapi buat mereka semacam bagian dari hiburan," kata Seto.

Seto mengaku, khawatir dengan unjuk rasa yang dilakukan para pelajar ini. Sebab, usia mereka kebanyakan masih di bawah 18 tahun. Para pelajar ini juga rawan dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 

"Sehingga takut ada kecelakaan dan sebagainya. Jadi kami mohon juga ada pengawasan yang tepat," terang dia.

Seto pun meminta kepada pihak kepolisian agar memperlakukan dengan baik para pelajar yang terlanjur sudah diamankan tersebut.

"Saya mohon dan jangan ditempatkan di tempat tidak layak. Sehingga mereka tetap dihargai sebagai anak," ujarnya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Pemerintah Turun Tangan

Seto juga meminta kepada pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan di DKI Jakarta untuk turun tangan mengawasi perilaku para pelajar ini.

"Jangan sampai terjerumus dalam tindakan yang anak-anak sendiri belum tahu, tapi akhirnya menjadi korban," imbaunya.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan kepolisian, saat ini para pelajar didata. "Mungkin dalam satu dua hari ini kami akan dipanggil untuk bisa bertemu dengan para terduga sebagai pelaku. Kami hanya ingin tahu motivasi dari mereka, dan kemudian apakah ada yang menggerakkan. Jangan sampai anak-anak dieksploitasi untuk kepentingan-kepentingan politis," jelasnya.

 

Reporter: Hari Aryanti

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.