Sukses

Penjelasan Aidea soal Video Viral Lelang HUT RI yang Di-posting Triawan Munaf

Melalui akun Twitternya, @aideaindonesia, mereka menjelaskan sejumlah hal terkait video HUT RI tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Aidea, production house yang membuat video HUT ke-74 RI dengan konsep 'lelang', angkat bicara. Video ini viral dan menuai kontroversi usai di-posting Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.

Melalui akun Twitternya, @aideaindonesia, mereka menjelaskan sejumlah hal terkait video HUT RI tersebut.

"Video tersebut murni inisiatif dari Aidea Indonesia yang didanai sendiri oleh Aidea Indonesia," tulis akun tersebut dikutip Liputan6.com, Senin (19/8/2019).

Tanggapan Aidea tersebut diunggah sekitar 20 jam yang lalu atau Minggu, 18 Agustus 2019. 

Aidea menegaskan pihaknya adalah sebuah creative production house yang independen dan bergerak di bidang jasa periklanan.

Video yang diunggah, kata mereka, memiliki intensi yang baik, yaitu untuk mengingatkan pentingnya persatuan serta mengajak kembali bangkit bersama sebagai bangsa yang lebih kuat.

"Aidea Indonesia berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung pesan yg ingin disampaikan, begitu juga kepada pihak yang memberikan masukan dan pendapatnya demi pembelajaran yg lebih baik mengenai sejarah bangsa kita.5. Tidak ada yang lebih penting daripada persatuan bangsa. Semoga di masa mendatang, kita bisa sama-sama menghasilkan karya yang membanggakan bagi Indonesia," cuitnya lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Triawan Minta Maaf

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, minta maaf karena telah mengunggah video terkait HUT ke-74 RI di akun media sosialnya yang berujung kontroversi. Video dengan konsep "lelang" tersebut dianggap tak sensitif terhadap sejarah.

Dalam video itu, ditampilkan audio dan teks berlatar hitam dan seolah-olah berada dalam sebuah lelang. Hal yang dilelang adalah pemberontakan dan pemecah-belah bangsa yang dimulai sejak 1945.

Beberapa peristiwa besar disebutkan dalam "lelang" tersebut, mulai dari PKI, DI TII, kerusuhan Tanjung Priok, hingga kerusuhan Mei 2019.

Video tersebut pun menuai kontroversi, Bekraf dianggap tak sensitif terhadap korban dalam peristiwa tersebut. Selain itu, Bekraf juga dianggap menyebarkan pembodohan sejarah.

Menanggapi kritikan tersebut, Triawan Munaf memalui akun Twitternya mengklarifikasi bahwa video tersebut bukan buatan Bekraf. Triawan mengatakan, dia hanya mengunggah video kreasi salah seorang mengguna sosial @wahyukentjana.

Triawan pun meminta maaf apabila konten yang dia unggah tersebut tak akurat. Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, minta maaf karena telah mengunggah video terkait HUT ke-74 RI di akun media sosialnya yang berujung kontroversi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.