Sukses

Ijazah Bamsoet Dipertanyakan Usai Kampus IMNI Tutup, Ini Kata Menristekdikti

Institute Management Newport Indonesia yang berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen IMNI kini di laman Kemenristekdikti berstatus tutup.

Liputan6.com, Jakarta - Institute Management Newport Indonesia (IMNI) yang berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen IMNI kini di laman Kemenristekdikti berstatus tutup. Kampus tersebut merupakan tempat Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat meraih gelar Master of Business Administration (MBA).

Keabsahan ijazah pria yang karib disapa Bamsoet itu pun dipertanyakan banyak pihak. Menristekdikti M Nasir angkat bicara soal ini.

Dia membenarkan jika kampus tersebut telah ditutup. Namun, dirinya masih belum tahu kapan ditutupnya.

"Betul (telah tutup). Saya akan cek pada hari kerja nanti," kata Nasir kepada Liputan6.com, Minggu (7/7/2019).

Untuk urusan ijazah, dia menegaskan jika kelulusannya sebelum Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, maka tetap sah. Karena tidak berlaku surut.

"Jadi, jika kampusnya sudah ditutup kemudian ada yang meragukan ijazah yang sudah dikeluarkan, saya tegaskan itu tidak benar. Jika ijazah itu keluar sebelum UU itu diberlakukan maka kelulusannya tetap sah. Karena UU itu tidak berlaku surut," jelas Nasir.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Bamsoet

Sebelumnya, Bamsoet mengatakan, kampus IMNI masih ada di Kalibata. Kata dia, proses belajar mengajar normal. Ikatan alumni pun ada. Selain itu, politisi Golkar itu mengatakan berkuliah di sana sekitar tahun 1986-1987. Saat itu dia menyambi sebagai wartawan di Harian Prioritas.

"Kampus masih ada di bilangan Kalibata dan mahasiswa ada, kami belajar sebagaimana sebuah proses belajar mengajar kami punya ikatan Alumni kami persilakan alumni untuk mengambil langkah hukum," kata Bamsoet.

Dia mempersilakan teman-teman alumni IMNI untuk mempolisikan pihak yang menuding kampus tersebut palsu.

"Kami bangga menjadi alumni IMNI dan kami terhina. Ini justru akan kita bawa ke hukum karena justru itu legal," jelas Bamsoet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.