Sukses

Anies Baswedan Harap FKDM Terus Aktif Cegah Peredaran Narkoba di Jakarta

Anies menilai banyak dari keluarga yang mengalami masalah narkoba, namun cenderung menutupi masalah itu dibanding menanganinya.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan terima kasihnya atas kolaborasi Forum Kewaspadaan Dini Masyrakat (FKDM) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Terutama terkait pencegahan peredaran narkoba di ibu kota.

Menurutnya, kerja sama keduanya hingga saat ini telah banyak membantu warga DKI Jakarta. Sebab, banyak potensi masalah dapat teridentifikasi secara dini dengan adanya peran FKDM.

"Teman-teman semua yang ada di FKDM itu harus yang memiliki kemampuan antisipasi atas semua potensi masalah sebelum muncul sebagai masalah. Kalau sudah menjadi masalah, itu lain cerita," tutur Anies saat acara halal Bihalal dengan FKDM di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Dia menyampaikan, salah satu masalah yang paling memprihatinkan adalah distribusi narkoba. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi perhatian utama pihak FKDM untuk bisa diatasi.

Sebab, Anies menilai banyak dari keluarga yang mengalami masalah narkoba, namun cenderung menutupi masalah itu dibanding menanganinya. Dia berharap, FKDM dapat terus berperan aktif dalam membantu aparat memangkas bandar narkoba.

"Nah bagian kita adalah membantu memangkas agar tidak banyak orang yang mencari (narkoba). Mereka yang teridentifikasi, keluarga-keluarga yang menghadapi masalah, orangtua-orangtua yang butuh informasi tentang bagaimana mencegah dan mendeteksi dini harus kita bantu," tutur Anies.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Persatuan

Anies menambahkan, hal berikutnya yang harus dijaga adalah persatuan dari Indonesia, khususnya di wilayah DKI Jakarta. Menurutnya, kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang ada pada Pancasila harus terus dijaga.

Sebab, kebergaman adalah suatu hal yang harus dihargai, begitu juga dengan upaya mengikat persatuan. "Yang paling penting, seringkali kita bicara Bhinneka. Sesungguhnya yang paling penting adalah Tunggal-nya. Bhinneka itu kenyataan. Tunggal itu hasil ikhtiar," ujar Anies.

"(Orang) berasal dari mana-mana. Ada yang Bugis, ada yang Minang, ada yang Jawa, ada yang Sunda. Itu tidak bisa diubah. Tapi bersatu atau tidak, itu pilihan. Kalau keberagaman itu kenyataan, tapi bersatu itu pilihan, bersatu itu hasil usaha," Anies mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.