Sukses

Yenny Wahid: People Power Hanya Akan Mengorbankan Rakyat

Yenny mengatakan, lebih baik semua pihak menahan diri. Sebab, pengerahan massa malah merugikan.

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan people power atau yang kini berganti nama menjadi gerakan kedaulatan rakyat pertama kali dilontarkan Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais. Kubu Prabowo mengklaim narasi itu dibangun untuk melawan kecurangan pemilu.

Namun, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid punya pendapat lain, dia melihatnya, langkah BPN itu bukanlah people power. Menurutnya, people power berangkat dari kegelisahan masyarakat, namun untuk gerakan itu, dia lebih melihatnya hanya upaya pengerahan massa.

"Kalau saya melihat ini kan terutama karena persoalan politik, kalau persoalan politik kategorinya bukan people power tapi adalah pengerahan massa, jadi berbeda," ucap Yenny di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5/2019).

Yenny mengatakan, lebih baik semua pihak menahan diri. Sebab, pengerahan massa malah merugikan. Apalagi, jika terbagi menjadi dua kubu.

"Kalau sudah begitu pasti akan ada konflik di lapangan, nanti malah korban, rakyat yang tidak berdosa menjadi korban karena diprovokasi oleh para elite-elitenya," ujar dia.

Yenny menyarankan, bagi pihak-pihak yang tidak menerima hasil pemilu, gunakanlah jalur yang tidak berseberangan dengan hukum yakni melalui proses konstitusi.

"Buktikan di pengadilan," ucap dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerakan Kedaulatan Rakyat

Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Muhammad Syafii mengatakan pihaknya tidak akan membawa kasus dugaan kecurangan Pemilu yang telah diungkap ke publik ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Syafii mengaku pihaknya tidak percaya MK dapat adil dalam mengusut kecurangan pemilu yang mereka yakini. Menurutnya cara yang mungkin akan ditempuh oleh BPN adalah mengandalkan gerakan kedaulatan rakyat. 

"Ketika Undang-Undang dasar dipastikan sudah tidak dilaksanakan, tolong diingat kedaulatan tetap berada di tangan rakyat. Nanti rakyat akan tunjukkan apa maunya dengan kedaulatan yang dimilikinya ketika kita sudah memastikan Undang-Undang dasar dan peraturan perundang-undangan tidak lagi dilaksanakan," ucap dia.

Istilah kedaulatan rakyat ini, sebelumnya mucul dari Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais sebagai ganti dari istilah people power. Kedaulatan rakyat untuk melawan kecurangan yang terjadi di Pemilu 2019.

"Dari sekarang kita tidak gunakan people power, tapi gunakan 'kedaulatan rakyat'," ujar Amien saat menghadiri acara BPN Prabowo-Sandi bertajuk 'Mengungkapkan Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2019.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.