Sukses

Catatan Evaluasi Pemilu 2019 dari PDIP

PDIP memberikan catatan evaluasi terhadap pelaksanaan Pemilu 2019 yang digelar secara serentak 17 April.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan catatan evaluasi terhadap pelaksanaan Pemilu 2019 yang digelar secara serentak 17 April. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partai dan seluruh pimpinannya, memandang jalannya Pemilu yang lebih demokratis, jujur, dan adil, dengan diwujudkannya partisipasi masyarakat yang lebih besar, serta antusiasme masyarakat yang tinggi.

"Meski banyak kekurangan di sana-sini, tetapi dalam batas toleransi dan temuan-temuan yang terjadi dalam Pemilu 2014 lalu. Apa yang terjadi saat ini tetap menunjukkan kualitas demokrasi yang semakin meningkat. Partisipasi Pilpres 2019 mencapai diatas 80 persen, dan partisipasi Pileg 78 persen," kata Hasto di Gedung DPP PDIP, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Dia menjelaskan, beberapa kekurangan yang terjadi dalam Pemilu, bukanlah sesuatu hal yang baru. Seperti tidak terdaftar, kertas suara kurang, kesalahan input data.

Meski demikian, Hasto memandang, KPU dan Bawaslu jauh lebih responsif dan profesional dalam melakukan koreksi terhadap ketidaksempurnaan, dan menunjukkan peningkatan kualitas yang lebih baik. Misalnya, terus memperbarui DPT.

"KPU dan Bawaslu bersikap sangat responsif," kata Hasto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rasa Duka

Kemudian, masih kata dia, pihaknya memberikan penghormatan, serta rasa duka yang mendalam terhadap petugas KPPS yang banyak meninggal. Mulai dari kelelahan atau sakit.

"DPP PDIP telah memerintahkan jajaran tiga pilar partai yaitu, struktural partai, eksekutif dan legislatif partai itu memberikan perhatian yang sebaiknya. Karenanya, ini menjadi bagian yang menjadi tugas evaluasi bersama," jelas Hasto.

Dia juga meminta para kontestan pemilu agar berhati-hati dalam menyampaikan tuduhan curang kepada siapapun terhadap penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu. Semuanya harus melalui mekanisme hukum yang ada.

"Sekali lagi kami tahapan pemilu yang demokratis sudah berjalan dengan jujur, dan adil, maka tidak akan mungkin mereka-mereka yang berdemokrasi, pada akhirnya bisa melihat bahwa rakyatlah yang menjadi penentu pemilu itu sendiri," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.