Sukses

Staf Pribadi Ungkap Ratna Sarumpaet Sering Marah Hingga Ingin Bunuh Diri

Nur Cahaya menngungkapkan perubahan sikap Ratna yang berubah menjadi temperamental.

Liputan6.com, Jakarta - Staf pribadi Ratna Sarumpaet, Nur Cahaya Nainggolan dihadirkan sebagai saksi fakta dalam sidang lanjutan kasus hoaks penganiayaan. Nur mengatakan, sebelum kasus hoaks yang bergulir pada Oktober 2018, Ratna kerap marah.

"Beliau itu sering marah-marah, jauh (berbeda) seperti saat saya masuk di awal saya bekerja awal bulan puasa 2018. Karena saat saya masuk tidak seperti itu," ujar Nur dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).

Selain mengungkap sikap Ratna yang temperamental, Nur mengatakan bahwa Ratna pernah berkonsultasi dengan dokter kejiwaan. Hal itu diketahui Nur dari kwitansi berobat dan obat antidepresan yang dilihatnya.

"Kakak pernah cerita seperti sudah hilang arah, seperti sudah mau mengakhiri semua (bunuh diri). Tapi saya bilang kakak ini ngomong apa? seperti tidak punya Tuhan saja," tutur Nur menirukan perkataan Ratna bila tengah dirundung beban psikologis.

Terkait kasusnya sendiri, Nur mengaku tidak tahu bila Ratna tengah membohonginya. Kepada Nur, Ratna hanya mengatakan dirinya akan pergi ke Bandung beberapa hari. Nur kaget saat Ratna kembali pulang dalam kondisi lebam di bagian wajahnya.

 

 

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Larang Beberkan Penganiayaan

Kepada Nur, Ratna mengaku menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal. Namun ibunda aktris Atiqah Hasiholan itu melarang Nur membeberkan apa yang menimpanya ke orang lain.

"Saya tanya ke kakak (panggilan ke Ratna Sarumpaet), wajah kenapa? Kakak mengaku dipukul tapi minta diam saja tidak mau tersebar luas," kata Nur yang bekerja sebagai staf pribadi bidang pembukuan kegiatan Ratna Sarumpaet.

Mendengar hal itu, Nur mengaku heran, karena sepengetahuannya Ratna adalah seorang aktivis yang sangat vokal bila ada ketidakadilan, terutama soal hak asasi manusia yang ditindas.

"Saya heran tapi enggak berani nanya, cuma saya poto diem-diem tanpa sepengetuhuan kakak, mana tahu ada orang ke sini saya (bisa) melapor ke polisi," ucap Nur curiga.

Pada akhirnya Nur mengetahui bahwa Ratna telah membohonginya dan seluruh publik lewat insiden pemukulan karangannya. Karena pada kenyataanya, wajah lebam Ratna disebabkan hasil operasi plastik.

"Kalau saya tahu Kakak bohong, saya pasti cegah berbicara ke luar. Tapi saya tahu baru menjelang konferensi pers. Setelah itu kakak tak mau keluar kamar dan saya terus memberinya semangat," ujarnya memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.