Sukses

Fakta di Balik Penemuan Jasad dalam Koper Tanpa Kepala di Kediri

Jasad dalam koper yang ditemukan pencari rumput belakangan diketahui sehari-hari bekerja sebagai guru honorer dan guru tari.

Liputan6.com, Jakarta - Warga Blitar digegerkan temuan jasad dalam koper di tepi sungai lahar, tepatnya di bawah jembatan Desa Karanggondang. Jasad tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki dengan umur kurang lebih sekitar 20 tahun.

Awalnya jasad tersebut ditemukan seorang pencari rumput bernama Imam, Rabu, 3 April kemarin. Rasa penasaran membuatnya mendekati koper berwarna hitam yang tergeletak di antara semak-semak sungai.

Saat melihat ada kaki menyembul dari dalam koper, dia langsung melaporkan temuannya ke polisi. Tiba di lokasi, polisi tidak menemukan kepala korban. 

Siapa sosok jasad dalam koper tersebut? Apakah korban mutilasi? Berikut faktanya:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Warga Kediri

Warga Kelurahan Tamanan, Kota Kediri bernama Budi Hartanto (28) diduga adalah jasad dalam koper yang tergeletak di semak-semak dekat sungai.

Untuk memastikan identitas jasad pria muda itu, ayah dari korban ke Kota Blitar untuk jalani pemeriksaan medis. Hal ini untuk memastikan apakah jenazah itu benar anaknya atau bukan.

"Saya tadi di luar daerah lalu diberi kabar kemenakan saya ditemukan di Udanawu. Ini bapaknya masih di Blitar," katanya ditemui di rumah keluarga Budi, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Rabu malam dilansir Antara.

Sementara itu, Hamidah ibu korban masih syok saat mendengar kabar temuan jasad yang diduga anaknya. Terlebih lagi saat ditemukan kondisinya sangat memprihatinkan. Tidak ada sehelai baju pun yang menempel di tubuhnya.

3 dari 4 halaman

2. Guru Tari

Jasad dalam koper yang ditemukan pencari rumput belakangan diketahui sehari-hari bekerja sebagai guru honorer di sebuah sekolah dasar di Kota Kediri. Budi juga mengajar tarian tradisional dan modern di sebuah sanggar.

Tidak hanya warga, sontak para anak didik korban mendatangi rumah Budi begitu mendengar sang guru ditemukan tewas mengenaskan.

Bagi Safira Safa, dimatanya sosok sang guru adalah pribadi yang sabar. Dia menceritakan setiap ada anak didik yang mempunyai masalah, selalu didampingi dan ditanya masalahnya.

"Beliau mengajar di sanggar, orangnya baik, sabar, terbuka, tidak pernah marah. Terus, orangnya juga lucu, sepertinya tidak mungkin punya musuh," kata dia.

4 dari 4 halaman

3. Korban Mutilasi

Sementara itu, polisi menduga jasad yang ditemukan dalam koper merupakan korban mutilasi. Hingga kini polisi masih mencari kepala korban. 

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Blitar AKP Heri Sugiono masih enggan dikonfirmasi terkait dengan kabar korban dimutilasi. Dia hanya menegaskan akan menyampaikan hasil autopsi pada Kamis (4/4/2019). 

"Besok kami akan sampaikan hasil autopsi," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.