Sukses

Kenakan Kacamata Hitam, Romi Dibawa Menuju Ruang Pemeriksaan KPK

Romi yang dikawal beberapa petugas lembaga antirasuah tak memberikan keterangan apa pun kepada awak media.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi yang terciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT) tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019) malam.

Dia tiba sekitar pukul 20.15 WIB dengan mengenakan pakaian serba hitam. Dia terlihat mengenakan kacamata berwarna hitam. Selain itu, Romi juga mengenakan topi hitam dan masker untuk menutupi wajahnya.

Romi yang dikawal beberapa petugas lembaga antirasuah tak memberikan keterangan apa pun kepada awak media. Romi langsung dibawa ke lantai dua yang tak lain merupakan ruang pemeriksaan KPK.

Sebelumnya, KPK total mengamankan enam orang dalam operasi tangkap tagan (OTT) terhadap Romi.

"Tadi rencana akan dibawa 6 orang ke kantor KPK untuk proses lebih lanjut," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat (15/3/2019).

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyebut pihaknya sudah lama mengintai Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romi.

"Sudah lama itu (mengintai Romi)," ujar Agus di Gedung KPK Kavling C1, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Pengisian Jabatan

Romi sendiri terjaring operasi tangkap tangan (OTT) tim penindakan KPK di Sidoarjo, Jawa Timur. Diduga Romi terlibat tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan pengisian jabatan di Kementerian Agama.

Agus mengatakan, pihaknya sudah lama menerima laporan bahwa Romi beberapa kali terlibat tindak pidana suap promosi jabatan. Saat diselidiki lebih jauh laporan tersebut, tim penindakan berhasil menangkap Romi.

"Berulang kali iya. Ya enggak sampai tahunan, kita terima laporan, laporannya kita verifikasi, kemudian dari verifikasi memang kelihatannya ada alat bukti permulaan," kata Agus.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.