Sukses

Merapi Keluarkan Lava Pijar 6 Kali Pagi Ini

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat enam kali guguran lava pijar meluncur dari Gunung Merapi, Rabu (30/1/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat enam kali guguran lava pijar meluncur dari Gunung Merapi, Rabu (30/1/2019).

Melalui akun twitternya, BPPTKG menyatakan berdasarkan data seismik pukul 00.00-06.00 WIB, terjadi enam kali guguran lava dengan durasi 17-70 detik. Pada pukul 01.49 WIB, satu dari enam guguran lava pijar teramati mengarah ke Kali Gendol dengan jarak luncur maksimal 600 meter.

Menurut BPPTKG, gunung api itu, pada Selasa (29/1/2019) malam pukul 18.00-24.00 WIB mengeluarkan 13 kali guguran dengan durasi 24-145 detik. 11 dari dari 13 guguran lava pijar itu teramati dominan meluncur ke arah tenggara (Kali Gendol) dan satu kali ke arah timur laut dengan jarak luncur 50-1.400 meter.

Akibat serangkaian guguran itu, menurut laporan yang dihimpun BPPTKG pada Selasa (29/1/2019) pukul 20.17 WIB, hujan abu tipis terjadi di beberapa desa di Kecamatan Musuk dan Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, serta Kota Boyolali.

Analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG menunjukkan, volume kubah lava gunung itu telah mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.

Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berstatus Waspada

BPPTKG juga melaporkan pada periode 18-24 Januari 2019 gunung api teraktif di Indonesia itu mengalami tiga kali gempa embusan, satu kali gempa vulkanik dangkal, 223 kali gempa guguran, dua kali gempa frekuensi rendah, dan tujuh kali gempa tektonik.

Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

 

Reporter : Ya'cob Billiocta

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.