Sukses

Warga Dayak Curhat Kondisi Wilayah Perbatasan di Pemerintahan Jokowi

Thomas menuturkan daerah perbatasan, khususnya Badau, dahulu tidak pernah tersentuh pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi mendengarkan curhatan salah satu warga dayak bernama Thomas tentang kondisi daerah perbatasan Indonesia-Malaysia sebelum dan sesudah dipimpin Jokowi.

Thomas merupakan warga asal Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Thomas mengatakan bahwa kondisi wilayah perbatasan saat ini jauh lebih baik saat Indonesia dipimpin Jokowi.

Bahkan, dia menyebut warga sempat putus harapan hingga akhirnya Jokowi menyulap daerah perbatasan.

"Di perbatasan, kami hampir putus harapan atau madesu (masa depan suram)," ujar Thomas di Season City Jakarta Barat, Sabtu (26/1/2019).

Jokowi lantas menanyakan mengapa warga perbatasan sempat putus harapan. Thomas menuturkan bahwa daerah perbatasan, khususnya Badau, dahulu tidak pernah tersentuh pemerintah.

Namun, kata dia, setelah Jokowi menjadi presiden, wilayah perbatasan perlahan berubah menjadi lebih baik. Thomas menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu mulai membangun infrastruktur di perbatasan.

"Kami yang berada di terdepan, kurang tersentuh. Tapi setelah bapak jadi presiden, berubah. Selama Bapak Jokowi memimpin 4 tahun, Badau luar biasa. Bapak Presiden membangun infrastruktur, dan masyarakat mulai bergairah," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap Terpilih Lagi

Thomas dan warga perbatasan lainnya berharap agar Jokowi dapat kembali terpilih menjadi Presiden.

Dia ingin Jokowi dapat melanjutkan program Nawacita pada periode kedua, khususnya untuk di wilayah perbatasan.

"Kami sangat berharap bapak dapat melanjutkan kepemimpinan ini. Karena apa? Nawacita bapak di antaranya perbatasan," tutur Thomas.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.