Sukses

Anies Baswedan Ingin Depo MRT Fase 2 Tak Seperti Lebak Bulus

Anies Baswedan menyebut, depo Lebak Bulus tidak dapat dibuat bangunan di atasnya.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar penetapan depo moda raya terpadu (MRT) fase II dapat dipelajari secara lebih detail. Sehingga secara keseluruhan kawasan depo tetap dimanfaatkan.

"Contoh sekarang, ketika kita menentukan depo Lebak Bulus, salah satu feedback yang muncul, sayang deponya atasnya nggak bisa dipakai," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyebut, depo Lebak Bulus tidak dapat dibuat bangunan di atasnya.

"Di lokasi sestrategis itu, atasnya kosong konsekuensi seperti ini saya tidak mau berulang," ucap Anies.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan meminta depo Moda Raya Terpadu (MRT) fase dua yang awalnya di Kampung Bandan dipindah ke Stadion BMW. Dia beralasan lahan di Kampung Bandan masih bermasalah dengan sengketa hukum.

Namun, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto memastikan Depo Moda Raya Terpadu (MRT) fase II tidak akan dibangun di kawasan Taman BMW di Sunter, Jakarta Utara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Depo MRT Fase 2

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, Taman BMW akan menjadi lokasi stadion untuk Persija yang memiliki kapasitas 80.000 penonton, sedangkan Depo MRT adalah objek vital nasional yang tentunya tidak bisa dicampur dengan pusat keramaian.

"Pada waktu itu, Pak Anies (Baswedan) sempat bilang bahwa di sana akan dibangun depo. Saya sudah jelaskan bahwa tidak mungkin depo dibangun di sana karena depo itu objek vital nasional. Tidak mungkin dicampur dengan pusat keramaian," kata Daryoto, di Depo LRT Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis 10 Januari 2019.

Selain itu, pertimbangan lainnya adalah lahan yang tidak mencukupi. "Mestinya tidak, karena pembangunan kawasan yang ada stadionnya itu kan sudah diputuskan, jadi tidak mungkin digabung dengan depo," tambahnya dikutip dari Antara.

Menurut dia, MRT butuh 12 hektare buat depo, kemudian di kawasan BMW itu hanya 25 Hektare. Kalau 12 hektare itu diambil untuk depo, berarti tinggal 13 hektare.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.