Sukses

Pengacara Bantah VA Terlibat Bisnis Prostitusi

Zakir menjelaskan, kedatangannya VA ke Surabaya karena dipanggil oleh Siska, orang yang dituding sebagai muncikari.

Liputan6.com, Jakarta - Artis berinisial VA dan AS terjerat kasus prostitusi online. Mereka pun harus berurusan dengan Ditreskrimsus Polda Jawa Timur, Minggu, 6 Januiari 2019. Muhammad Zakir Rasyidin selaku pengacara, VA membantah kliennya terperangkap dalam bisnis prostitusi.

"Sampai dengan malam ini klien kami masih satu kata, tidak pernah melakukan yang dituduhkan. Makanya itu yang menjadi alasan kenapa alasan kami dibebaskan," kata dia di Jakarta Selatan, Senin, 7 Januari 2018. 

Zakir menjelaskan, kliennya tidak pernah memasang tarif Rp 80 juta. Dia juga menampik kalau VA telah menerima Down payment (DP) sebesar 30 persen.

“Tidak ada semua. VA tidak pernah menerimanya. Lagian percakapan negosiasi tidak ada," ucap dia.

Zakir menjelaskan, kedatangannya kliennya ke Surabaya karena dipanggil oleh Siska, orang yang dituding sebagai muncikari.

"Dia ke sana karena ada panggilan dari saudara Siska untuk mengisi suatu acara, cuma persoalannya dia berada pada tempat dan waktu yang salah," jelas dia.

Zakir justru menduga kliennya dijebak oleh tersangka tersebut. "Yang menjebak yang mengundang dia ke sana," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Negoisasi Fee

Di tempat yang sama, sahabatnya bernama Jane Shalimar kembali menegaskan, tujuan VA  karena diminta menjadi pengisi acara di salah satu acara internal perusahaan.

"Acaranya ini mendadak, jadi minta tolong VA untuk berangkat kesana. Tanpa ada omongan yang sifatnya negoisasi, berapa banyak nanti fee yang akan diterima," kata dia. 

VA kata Jane, kemudian dipertemukan oleh seorang pengusaha untuk menegoisasi harga. "Dia cuma bilang (siska) nanti saya ketemui  kamu dengan pengusaha ini yang punya acara, yang buat acara ini, kamu nego sendiri deh," jelas dia.

"Tapi tiba-tiba ada pengegrebekan dan seterusnya, hingga disebutlah korban prostitusi online," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.