Sukses

Tanah Jakarta Turun Tiap Tahun, Ini yang Akan Dilakukan Anies Baswedan

Anies menyatakan pihaknya telah menggencarkan program vertikal drainase. Sehingga air tetap terjaga volumenya.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara mengenai adanya hasil penelitian yang menyatakan adanya penurunan permukaan tanah sedalam 11 sentimeter setiap tahun di kawasan Jakarta Utara.

Dia menyatakan pihaknya telah menggencarkan program vertikal drainase. Sehingga air tetap terjaga volumenya.

"Karena salah satu sebab penurunan tanah adalah karena air tanah yang ditarik kemudian karena bangunan-bangunan kan berat jadi turun ke bawah, airnya diangkat," kata Anies di Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2018).

Dalam program vertikal drainase, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut membutuhkan sekitar 1,8 juta lubang drainase di Jakarta. Dengan begitu, lanjut dia, setiap rumah ataupun gedung harus memiliki lubang drainase untuk menurunkan air ke bawah.

"Di Jakarta kadang-kadang unik, air bekas kita simpan ke tanah, dari hujan kita alirkan ke luar. Harusnya air hujannya diturunkan ke dalam tanah, air limbahnya dikelola baru masuk ke dalam tanah. Kalau sekarang air hujan malah hampir mayoritas dikirim ke sungai," papar dia.

Karena hal itu, Anies Baswedan menilai air tanah yang ada di Jakarta kian menurun. "Makin hari makin turun dan itu yang harus dihentikan dengan cara drainase vertikal," jelasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akibat Eksploitasi Air

Sebelumnya, Peneliti dari Universitas Indonesia, Syamsu Rosid menyatakan berdasarkan hasil penelitian mikro gravitasi empat dimensi (4D) antara tahun 2014-2018, hampir di semua kawasan di Jakarta Utara terindikasi penurunan permukaan tanah.

"Laju penurunan rata-rata sekitar 11 centimeter per tahun," kata Syamsu dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Dia menyebut fenomena penurunan permukaan tanah tersebut kemungkinan disebabkan adanya eksploitasi air tanah yang berlebihan. Syamsu juga menyatakan penurunan permukaan tanah juga diakibatkan adanya aktifitas manusia yang banyak mentriger munculnya getaran pada permukaan tanah.

Sepeti halnya, kata dia, truk-truk bertonase berat ataupun pembangunan infrastruktur berbobot berat yang cukup intensif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29 pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia
    Anies Baswedan pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29 pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia

    Anies Baswedan