Sukses

Bahas Lion Air Jatuh, Ini Permintaan Kemenhub untuk Boeing dan GE

Ada beberapa hal yang diminta Kemenhub kepada Boeing terkait kecelakaan Lion Air di perairan Karawang pada 29 Oktober lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Pascainsiden jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, pihak Kementerian Perhubungan terus melakukan pertemuan intensif dengan pihak maskapai penerbangan, Boeing dan General Electric.

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Pramintohadi Sukarno mengatakan, dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang dibahas. Salah satunya, akan terus berkoordinasi dengan Boeing dan Lion Air hingga Garuda Indonesia yang memiliki jenis Boeing 737 Max 8 untuk melakukan pengawasan.

"Telah melakukan pertemuan intensif dengan pihak Lion Air, Boeing representatif, dan General Electric. Ada beberapa hal yang kita bahas, kita berkoordinasi dengan Boeing dan GE maupun Lion Air. Khusus dengan Boeing dan GE, kita minta agar kedua pihak memberikan support kepada Lion Air dan juga Garuda," kata Pramintohadi di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Sabtu (3/11/2018).

Pihaknya juga akan meminta pendampingan terkait dengan pengoperasian penerbangan pesawat jenis Boeing 737 Max 8.

"Di samping itu kami juga membahas permintaan dukungan sehubungan dengan terjadinya kecelakaan Lion JT 610," kata Pramintohadi.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Permintaan ke Boeing

Ada beberapa hal yang diminta Kemenhub kepada Boeing. Salah satunya, berkoordinasi untuk proses evaluasi implementasi aspek kelaikudaraan, hingga kelengkapan peralatan.

"Ada beberapa hal yang lebih lanjut kami mintakan kepada Boeing, membantu proses evaluasi beberapa hal antara lain prosedur dan implementasi aspek kelaikudaraan, kelengkapan peralatan untuk melakukan trouble shooting juga pelaksanaan trouble shooting, maupun hal-hal lain yang kita mintakan kepada Boeing," papar Pramintohadi.

Koordinasi tersebut kata dia, masih terus berjalan. Dan, butuh waktu untuk menyempurnakan proses tersebut.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.