Sukses

Gempa dan Tsunami Palu, Dua Pejabat KPU di Sulawesi Tengah Meninggal Dunia

Ketua KPUD Provinsi Sulteng sedang berada di Jakarta ketika gempa dan tsunami menerjang Palu.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menerima informasi ada dua pejabat KPUD di Provinsi Sulawesi Tengah meninggal dunia saat bencana gempa dan tsunami menerjang wilayah itu.

Saat gempa melanda, KPU Provinsi Sulawesi Tengah sedang melaksanakan rapat koordinasi penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019.

Komisioner KPU RI, Viryan menyampaikan dua pejabat ini yaitu Kepala Sub Bagian di KPU tingkat kabupaten dan salah seorang lagi merupakan Komisioner KPU kabupaten.

"Kemudian yang kita tahu dari seluruh kabupaten, delegasi dari tujuh kabupaten/kota insyaallah selamat," jelasnya di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Sementara Ketua KPUD Provinsi Sulteng sedang berada di Jakarta. Sebenarnya Ketua KPUD Provinsi Sulteng dijadwalkan membuka agenda rakor tersebut.

Namun karena ada agenda bersamaan di Jakarta, maka yang bersangkutan berangkat ke Jakarta. KPU RI telah mendapat informasi para komisioner di beberapa kabupaten telah dilaporkan selamat dari musibah gempa dan tsunami pada Jumat pekan lalu.

Viryan menyampaikan dari konfirmasi terakhir yang diterimanya hari Minggu, komisioner KPUD yang selamat yaitu dari KPU Banggai, KPU Poso, KPU Bangket, KPU Tojo Una-Una, KPU Banggai Laut, KPU Provinsi dan KPU Toli-Toli.

"Itu yang sudah dapat beritanya selamat, selebihnya belum. KPU provinsi dan enam kabupaten sudah dipastikan selamat, berada di lapangan masjid Palu di hari Minggu," jelasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lompat Dari lantai Lima

Ia juga mendapat cerita ada pejabat KPU yang meloncat dari lantai lima ke lantai empat melalui jendela saat bencana tersebut datang. Dengan kejadian ini, dipastikan pemungutan suara pada April 2019 mendatang tak akan ditunda.

Karena waktu pelaksanaan masih lama dan masih ada waktu untuk melakukan persiapan. "Masih jauh, kecuali ini H-3. Masih jauh, recovery itu biasanya tiga bulan," pungkasnya.

Reporter: Hari Ariyanti

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.