Sukses

Moeldoko: Hoaks Bikin Skeptis dan Lemahkan Ideologi

Moeldoko mengatakan banyak negara sudah menjadi korban informasi bohong.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, berita bohong atau palsu yang sengaja diproduksi untuk kepentingan tertentu, sudah berada dalam taraf mengkhawatirkan.

Hal itu ia sampaikan saat menerima kedatangan komunitas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (28/8).

"Sekarang ini, banyak berita berseliweran yang berupaya membalikkan situasi yang mengarah kepada provokasi. Provokasi-provokasi tersebut membuat masyarakat luas menerima informasi yang salah," kata Moeldoko.

Ia menjelaskan, banyak negara sudah menjadi korban informasi bohong. Akibatnya, negara tersebut terpecah belah, melemah produktivitasnya dan kehilangan fokus menghadapi tantangan.

Presiden Joko Widodo, lanjut Moeldoko, berulang kali mengingatkan bahwa informasi bohong akan membawa kerugian dalam masyarakat. Presiden menekankan untuk membangun optimisme dan positivisme di tengah-tengah masyarakat.

"Karena hoaks kita melemahkan keyakinan atas agama, ideologi, dan mengarahkan masyarakat menjadi was-was atas bangsanya sendiri," ujarnya.

"Masyarakat juga skeptis terhadap masa depan bangsa. Semua ini bagian dari perang budaya. Nilai lama ditinggalkan, nilai baru muncul dan dibanggakan sehingga membuat banyak korban," sambung Moeldoko.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harus Dihentikan

Mantan Panglima TNI ini menekankan, berita bohong tidak boleh dibiarkan berkembang. Pelbagai pihak harus bergerak menghentikannya.

"Ini tidak bisa dibiarkan atau didiamkan," tegasnya.

Reporter: Titin Supriyatin 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.