Sukses

Keluarga Purnawirawan TNI Polri Salurkan Bantuan Korban Gempa Lombok

Jumlah korban gempa Lombok berkekuatan 7 Skala Richter (SR) dan susulannya terus bertambah.

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga pensiunan TNI Polri yang tergabung dalam Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI Polri (KB FKPPI), ikut memberikan perhatian terhadap para korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka menggalang bantuan sebagai aksi kepedulian.

Ketua Umum KB FKPPI Pontjo Sutowo menyampaikan, pihaknya sudah memiliki data lapangan terkait jumlah korban. Juga termasuk menyisir kebutuhan paling primer yang diperlukan masyarakat terdampak gempa.

"Kita telah menugaskan anggota untuk terjun ke lokasi yang terkena dampak gempa di NTB guna membagikan bantuan pada para korban," tutur Pontjo dalam keterangannya, Sabtu (11/8/2018).

Menurut dia, data korban bencana gempa NTB didapat dari Pengurus Daerah XXV KB FKPPI NTB. Diharapkan bantuan tersebut dapat sedikit meringankan beban warga terdampak gempa yang kini masih menginap di tenda pengungsian.

"Kita kerjasama dengan TNI AU. Bantuan dikirim dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU," jelas Pontjo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jenis Bantuan

Sekjen KB FKPPI Anna Rudhiantiana Legawati merinci jenis bantuan yang dibagikan kepada korban terdampak. Di antaranya ada selimut, sarung, susu, popok bayi, makanan, dan sejumlah kebutuhan wanita.

"Aksi kepedulian kami lakukan demi kemanusiaan dan kami berharap bisa bermanfaat," kata Anna.

Jumlah korban gempa Lombok berkekuatan 7 Skala Richter (SR) dan susulannya terus bertambah. Data laporan pemerintah daerah dan relawan yang dikumpulkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (10/8/2018) siang, ada 321 orang meninggal.

Sementara, 270.168 jiwa lainnya mengungsi di ribuan titik. Jumlah pengungsi juga diperkirakan bertambah mengingat belum semua terdata dengan baik.

Sebanyak 67.875 unit rumah, 468 sekolah, 6 jembatan, 3 rumah sakit, 10 puskesmas, 15 masjid, 50 unit musala, dan 20 unit perkantoran, rusak. Namun, pendataan masih dilakukan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.