Sukses

Pencuri dan Penadah MacBook Staf Kepresidenan Tewas Didor

Tiga pelaku lainnya juga sempat berusaha kabur saat dilakukan pengembangan.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap komplotan pencuri laptop MacBook milik pegawai Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Dua orang tewas ditembak polisi karena melawan.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, pihaknya berhasil menangkap lima anggota komplotan pencuri modus ban kempis tersebut. Satu pelaku bernama Ramalia alias Ramli yang merupakan kapten komplotan tewas didor.

"Saat dilakukan pengembangan guna mencari barang bukti, Ramli mencoba melawan dengan cara merebut senjata salah satu petugas," ujar Nico melalui keterangan tertulis, Minggu (8/7/2018).

Petugas kemudian mengambil tindakan tegas terukur dengan melepas tembakan ke arah pelaku. "Sehingga salah satu tersangka meninggal dunia (MD)," katanya.

Bukan itu saja, tiga pelaku lainnya juga sempat berusaha kabur saat dilakukan pengembangan. Petugas kemudian melumpuhkan mereka dengan menembak bagian kakinya.

Adapun identitas kelima tersangka pencuri yang ditangkap yakni Ramalia alias Ramli (kapten), Suhemi alias Toing, Komar alias Abdul, Dany, dan Ahmad Mahmudi.

Tak berhenti pada eksekutor, polisi juga melakukan pengembangan hingga ke penadah barang curian tersebut. Polisi kemudian menangkap seorang penadah bernama Ade Junaidi.

Namun MacBook hasil curian telah berpindah tangan. Ade mengaku laptop dari Ramli Cs itu telah ia jual ke Heru Astanto senilai Rp 4 juta.

Polisi kemudian menangkap Heru yang mengaku telah menerima laptop dari Ade. Namun menurut pengakuannya, laptop tersebut telah dijual ke seorang warga Bekasi, Jawa Barat berinisial T.

Anggota komplotan pencuri ini kemudian dibawa polisi untuk menunjukkan tempat T. "Ketika tim melakukan pengembangan menuju kediaman T, tiba-tiba Heru mencoba melarikan diri dan menyerang petugas," ucap Nico.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Dokumen Rahasia

Petugas terpaksa mengambil tindakan tegas terukur dengan melepas tembakan ke arah Heru. Petugas sempat membawa penadah tersebut ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak tertolong.

"Sesampainya di rumah sakit Heru Astanto dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.

Sebelumnya, staf KSP bernama Armedya Dewangga menjadi korban pencurian modus kempis ban di kawasan Tamansari, Jakarta Barat pada 8 Juni 2018. Pelaku berhasil membawa tas yang berisi di antaranya laptop dan sejumlah hardisk.

Kepala KSP Jenderal Purnawirawan TNI Moeldoko memastikan, tidak ada dokumen rahasia negara pada laptop atau hardisk milik anak buahnya yang dicuri.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.