Sukses

BNPT: Kita Dukung Pengaktifan Koopsusgab, Itu Sangat Luar Biasa

Suhardi tidak khawatir tugas Koopsusgab akan tumpang tindih dengan BNPT.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius menyambut baik pengaktifan kembali Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) untuk membantu Polri memberantas terorisme. Menurutnya, BNPT mendukung segala upaya untuk menanggulasi aksi terorisme di Indonesia.

"Jadi ini harus kita dukung dong, sangat luar biasa itu," kata Suhardi di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (17/5).

Suhardi tidak khawatir tugas Koopsusgab dalam penanganan terorisme akan tumpang tindih dengan BNPT. Masalah teknis pelaksanaan tugas, kata dia, bisa dibicarakan bersama lembaga-lembaga terkait.

BNPT sendiri bisa ikut ambil bagian dalam menjalankan tugas pencegahan tindak pidana terorisme. Apalagi, sumber daya yang ada di BNPT cukup mumpuni karena berasal dari berbagai lembaga.

"Jadi artinya apa kita sudah beperan semua dalam pencegahan saya bergantung kepada mereka, perannya sudah ada, dengan kemampuan teritorialnya, itu kita manfaatkan sebaik-baiknya," tandas Suhardi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Direstui Jokowi

Diketahui, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah merestui pembentukan kembali Komando Operasi Khusus Gabungan untuk menanggulangi terorisme di Indonesia. Satuan Komando ini akan diisi prajurit-prajurit terpilih dari satuan-satuan antiteror Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo TNI AU.

"Untuk Komando Operasi Khusus Gabungan TNI sudah direstui oleh Presiden dan diresmikan kembali oleh Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto)," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (16/5).

Mantan Panglima TNI ini menyebut, pasukan Komando Operasi Khusus Gabungan sudah disiapkan. Mereka bisa digerakkan kapan saja jika terjadi serangan teror.

Komando Operasi Khusus Gabungan dibentuk saat Moeldoko menjabat sebagai Panglima TNI. Namun sempat dibekukan. Melihat serangan teror beruntun terjadi beberapa hari belakangan, tidak tertutup kemungkinan satuan ini terus diaktifkan.

Reporter: Renald Giffari

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.