Sukses

Ketua DPRD DKI Kritik Pemprov Lepas Saham di Perusahaan Bir

BUMD yang memproduksi bir dianggap punya kontribusi besar pada DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengkritik rencana Pemprov DKI melepas saham di PT Delta Djakarta, yang memproduksi bir. Menurut dia, pelepasan saham seharusnya dikaji terlebih dahulu.

"(Keputusan melepas saham) juga harus melalui pembahasan di DPRD DKI. Nanti akan diputuskan dalam rapat paripurna. Jadi kalau ada keputusan dari paripurna itu, ada alasan dan aturan yang kuat untuk melepas saham tersebut," kata pria yang biasa disapa Pras, Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja mengumumkan kepastian Pemprov DKI melepas 26,25 persen saham di salah satu BUMD, yakni PT Delta Djakarta, pada Rabu, 16 Mei 2018 malam.

Pras menyayangkan langkah yang diambil Gubernur Anies Baswedan itu. Sebab, kepemilikan saham di PT Delta Djakarta punya kontribusi bagi pembangunan.

Pras menyebut perusahaan bir itu adalah salah satu BUMD yang paling banyak menyumbang deviden ke kantong kas DKI. Setiap tahunnya, PT Delta menyumbang deviden sekitar Rp 30 miliar.

"Mengingat perusahaan tersebut telah memberikan dividen cukup besar setiap tahunnya, dan berkontribusi terhadap PAD. Sayang sekali ya kalau sampai dilepas sahamnya,” pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

26,25 Persen Saham

Sebelumnya, Anies memastikan segera melepas 26,25 persen saham di perusahaan minuman alkohol PT Delta Djakarta tepat hari pertama Ramadan untuk memenuhi salah satu janji kampanye mereka.

"Malam hari ini Saya dan Pak Wagub akan mengumumkan kebijakan yang sudah menjadi rencana dan janji kita sejak lama, pemprov DKI jakarta memastikan akan melepas 26,25 persen saham di perusahaan PT Delta Djakarta, perusahaan pembuat bir," ucap Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu, 16 Mei 2018.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.