Sukses

Gerindra: Elektabilitas Prabowo di Bawah Jokowi Karena Belum Bergerak

Gerindra menyatakan, Prabowo Subianto akan langsung keliling Indonesia menyerap aspirasi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra tak khawatir dengan elektabilitas Ketua Umum Prabowo Subianto yang dinilai cukup jauh dari pesaingnya di Pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, Prabowo belum bergerak dan kampanye.

"Wajar karena Pak Prabowo belum bergerak. Tapi faktanya kan elektabilitas Pak Jokowi kan stagnan di 40 persen," kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade melalui pesan tertulisnya, Jumat (13/4/2018).

Dia mengatakan, Prabowo Subianto akan langsung keliling Indonesia menyerap aspirasi masyarakat. Dengan keliling tersebut, elektabilitas mantan Danjen Kopassus tersebut akan naik.

Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan hingga kini koalisi partai jelang Pilpres 2019 belum mencapai tahap final. Dia menilai, segala kemungkinan masih bisa terjadi sebelum calon yang resmi mendaftarkan diri ke KPU.

"Dukungan itu kalau nama tersebut sudah didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum itu berararti sudah final dan mengikat. Selagi itu belum dilakukan maka semuanya masih bisa berubah kemungkinan-kemungkinannya," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 12 April 2018.

Menurut dia, Partai Gerindra masih terus fokus membangun komunikasi dengan semua partai termasuk partai pendukung Jokowi. Meski demikian, Muzani mengakui membangun komunikasi dengan partai lain tidaklah gampang.

"Apalagi di sisi yang lain mayoritas partai sudah mendukung petahana dan idealnya tentu saja jika takdir Allah berpihak kepada Pak Prabowo, tentu saja kita harus mayoritas tentu saja saya kira kesabaran waktu harus dilakukan untuk bisa menggalng partai yang lebih baik lagi," kata Muzani.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akan Komunikasi

Karena itu, Prabowo, tambah Muzani, akan berusaha melakukan komunikasi lebih intensif untuk melakukan lobi-lobi politik. Hal itu dilakukan agar partai lain bisa mengusung Prabowo.

"Undang-Undang kan mengatakan calon presiden dan wakil presiden diusung partai politik atau gabungan partai politik yang mencapai 20 persen. Jadi kalau kita berpatok pada undang-undang, satu partai lagi cukup," ujar dia.

Sebelumnya, Rakornas Partai Gerindra resmi mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019. Seluruh pengurus partai yang menyampaikan aspirasi mereka menginginkan Prabowo kembali maju Capres.

"Atas dasar aspirasi tersebut maka Partai Gerindra secara resmi Mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden sekaligus memberikan mandat penuh untuk membangun koalisi dan memilih calon wakil presiden," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzanidalam rilisnya, Rabu di Hambalang, Bogor.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra dan Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.