Sukses

Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Korban Penembakan di Medan

Henny dan kerabat keluarga lainnya larut dalam kesedihan, dan tak bersedia memberikan keterangan kepada awak media.

Patroli, Medan - Ratusan pelayat menanti kedatangan jenazah Jumingan di kampung halamannya di Perumpun Atas Asahan, Sumatera Utara, Kamis malam, 5 April 2018. Jasad Jumingan didampingi istrinya Henny Wulandari yang tak lain adalah adik pelaku penembakan , Kompol Fahrizal.

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Jumat (6/4/2018), Henny dan kerabat lainnya larut dalam kesedihan. Mereka tak bersedia memberikan keterangan kepada awak media mengenai latar belakang peristiwa tragis yang menimpa suaminya itu.

Usai disemayamkan dan disalatkan, jenazah Jumingan kemudian dimakamkan di tengah kegelapan malam. Jumingan sejak menikahi Henny Wulandari, tinggal bersama keluarga istrinya di Medan, Sumatera Utara. Tak ada informasi yang jelas apa pekerjaan korban selama ini.

Polisi yang melakukan penyelidikan masih mendalami motif tewasnya korban. Namun, saat ditanya tim penyidik, pelaku yang pernah menjabat sebagai Kasatreskrim Polresta Medan, pada 2016 silam itu, mengaku tak menyesal menembak Jumingan hingga tewas di rumah orangtuanya di Medan.

Sebelum tewas ditembak, pelaku dan korban sempat terlibat pertengkaran.

"Pelaku ini mengatakan bahwa dia tidak menyesal melakukan perbuatan itu, biasa saja katanya. Tetapi ketika anak-anaknya datang, pelaku terlihat malu. Motifnya sampai saat ini masih kita dalami," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Kapolda menambahkan, senjata api Kompol Fahrizal seharusnya dititipkan di kesatuan selama lepas dinas. Lantaran dia datang ke Medan dalam rangka cuti untuk menjenguk ibundanya yang sakit.